Liputan6.com, Jakarta Raditya Dika, Kemal Palevi, dan Ernest Prakasa. Ada kesamaaan dari tiga nama ini. Yang pertama, mereka adalah komika yang telah dikenal luas oleh publik. Selain itu, keduanya juga telah punya film yang memasang mereka aktor, sekaligus sutradara dan penulis.
Raditya Dika punya Single dan Ernest maju dengan Ngenest, sementara Kemal Palevi tengah bersiap meluncurkan Abdullah V Takeshi.
Advertisement
Meski berasal dari 'perguruan' yang sama, yakni stand up comedy, Kemal Palevi menyebutkan bahwa gaya lelucon mereka bertiga sungguh berbeda, baik di panggung maupun film.
"Kalau Raditya Dika, dia lebih banyak dari observasi kehidupan sehari-hari," ujar Kemal ketika bertandang ke kantor Liputan6.com, Rabu (2/3/2016). Salah satunya, kata Kemal, adalah mengenai hubungan asmara.
"Kalau Ernest, tentang kecina-cinaannya. Gayanya self deprecation (menjelek-jelekan diri sendiri)," katanya.
Kemal menyebutkan, sebagai komika keturunan Arab, ia juga membawa sentimen rasial ini dalam leluconnya. Namun ia membentuk lelucon dengan cara berbeda, yakni dengan rumus what if, atau 'bagaimana jika'.
"Jadi absurd. Seperti dalam film misalnya, bagaimana kalau ada klub syariah," katanya, menceritakan satu bagian dari film Abdullah V Takeshi.
Film Abdullah v Takeshi sendiri, bercerita tentang tertukarnya dua bayi lelaki yang dilahirkan di satu rumah sakit di Jepang. Seorang bayi keturunan Arab dibesarkan oleh keluarga Jepang dan diberi nama Takeshi. Sebaliknya, bayi keturunan Jepang diberi nama Abdullah. Kedua keluarga ini lantas memutuskan tinggal di Jakarta. Kedua anak ini bertemu dan menyukai perempuan yang sama pula.
Dalam Abdullah V Takeshi, komika Kemal Palevi akan bermain bersama Dion Wiyoko, Nasya Marcella, dan Mike Lucock. Film ini dijadwalkan untuk mulai beredar pada 24 Maret mendatang (Rtn/fei)