Komunitas Ini Gantungkan Hidup dari Denyut Lokalisasi Gang Sadar

Ada komunitas Timer juga di Gang Sadar, bertugas mengingatkan para hidung belang yang menggunakan waktunya melebihi batas waktu.

oleh Aris Andrianto diperbarui 03 Mar 2016, 19:49 WIB
Meski beroperasi, PSK asal Kalijodo dilarang pindah praktik ke Gang Sadar.

Liputan6.com, Purwokerto - Lokalisasi Gang Sadar terletak di bawah Terminal Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Pamornya tak kalah tenar dari kawasan wisata di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah itu.

Ada gula ada semut, banyak orang menggantungkan hidup dari bisnis esek-esek itu. Menurut Penasihat Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden Deskart Jatmiko, denyut kehidupan di Gang Sadar menjadi penyambung hidup warga yang menggantungkan hidup dari bisnis wisata Baturraden.

Pasalnya, Baturraden hanya ramai saat masa liburan saja. Sementara saat sepi, hanya Gang Sadar-lah yang ramai pengunjung. Sejumlah komunitas juga lahir dan hidup dari geliat Gang Sadar.

Salah satu komunitas itu menyebut diri sebagai komunitas Anjelo, singkatan dari Antar Jemput Lonte. Mereka bertugas menjemput PSK dan mengantarkannya ke pelanggan yang sudah siap di kamar vila di daerah Baturraden.


"Lokalisasi Gang Sadar berbeda dengan lokalisasi lainnya seperti Dolly, Sarkem, atau Kalijodo di Jakarta. Di lokalisasi lain itu, laki-laki hidung belang bebas melepas hajat biologisnya di tempat itu," ujar Jatmiko, Selasa, 1 Maret 2016.

Selain itu, ada komunitas Timer atau penjaga waktu. Mereka bertugas mengingatkan pelanggan yang menggunakan waktunya melebihi dari waktu yang disepakati. Kesepakatan ini biasanya dilakukan untuk transaksi short time.

"Kalau minta waktunya diperpanjang, tentu ada ongkos tambahan," imbuh Jatmiko.

Karena itu, Jatmiko khawatir jika lokalisasi itu ditutup, ribuan orang akan terdampak. Ia menyebut lokalisasi Gang Sadar lebih banyak dampak positifnya dibandingkan dampak negatif.

Sekalipun itu menyangkut penyakit menular seksual karena PSK itu dijamin selalu menggunakan kondom saat melayani pelanggan.

"Mungkin ada dampak negatif, tapi lebih banyak dampak positifnya," kata Jatmiko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya