Pembangunan Jalur Ganda Purwokerto-Kroya Dilanjutkan

Double track dari km 349+954 di Purwokerto hingga km 377+122 di Kroya tersebut mulai dikerjakan sejak Desember 2015.

oleh Aris Andrianto diperbarui 03 Mar 2016, 20:48 WIB
Warga melintas di jalur baru rel Double Double Track (DDT) di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur ganda (double track) antara Purwokerto- Kroya sepanjang 27,168 kilometer mulai dilaksanakan pembangunannya oleh Ditjen KA, Kementerian Perhubungan. Pembangunan double track dari km 349+954 di Purwokerto hingga km 377+122 di Kroya tersebut mulai dikerjakan sejak Desember 2015.

"Pembangunan jalur ganda lintas tengah ini dilaksanakan secara parsial dan bertahap. Pekerjaan pembuatan tubuh jalur KA (roadbed) dan beberapa pekerjaan sipil meliputi pembangunan drainase dan box culvert saluran air sudah mulai dikerjakan sejak Desember 2015," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Kamis (3/3).

 

Sedangkan pekerjaan lain meliputi pembangunan jembatan, terowongan, track jalur KA serta sistem persinyalan akan dilaksanakan bertahap mulai 2016. Proyek double track Purwokerto- Kroya ini sendiri masuk dalam program double track Kementerian Perhubungan tahun 2015- 2018.

Dalam tahap awal pembangunan double track ini dilaksanakan pembuatan tubuh jalur KA (roadbed) di sisi jalur KA eksisting. Pekerjaan ini meliputi penggalian, pengurukan, dan pemadatan tanah serta pembuatan Bangunan Hikmat (BH) skala kecil dan sedang berupa jembatan kecil, serta box culvert saluran air. Sedangkan pembangunan BH besar berupa jembatan dan terowongan direncanakan akan dikerjakan mulai 2016 - 2018.

Surono mengatakan, pembangunan double track Purwokerto-Kroya mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan kondisi geografis di daerah ini, yang merupakan kombinasi dataran tinggi dan sungai. Sehingga harus dilakukan pembangunan beberapa jembatan dan terowongan.

"Ada dua jembatan panjang dan tiga terowongan baru yang harus dikerjakan dalam proyek double track ini. Masing- masing jembatan sungai Logawa dan sungai Serayu serta terowongan di Notog dan Kebasen," katanya.

Total seluruhnya terdapat 5 buah jembatan baru yang harus dibangun untuk jalur ganda Purwokerto- Kroya. Tiga jembatan meliputi Kali Bodas, Kali Jengok, dan Kali Tenggulun masing- masing dengan panjang 50 meter. Sedangkan jembatan Sungai Logawa mempunyai panjang 280,2 meter dan Sungai Serayu sepanjang 277,2 meter.

Jembatan baru sungai Logawa dan sungai Serayu akan dibangun sekaligus untuk dua jalur KA di sisi jembatan eksisting. Sehingga setelah jembatan baru tersebut selesai dibangun, jembatan lama tidak akan digunakan lagi untuk lalu lintas KA.

Jembatan sungai Logawa yang baru akan dibangun sepanjang 280,2 meter, atau lebih panjang 22,2 meter dari jembatan eksisting yang hanya 258 meter. Struktur kombinasi antara type Welded Through Truss (WTT) dan Prestressed Concrete- T (PC-T) box akan digunakan untuk jembatan ini.

Sedangkan jembatan sungai Serayu yang baru akan dibangun menggunakan struktur type WTT (Welded Through Truss) sepanjang 277,2 meter atau lebih panjang 22,2 meter dari jembatan eksisting yang hanya 255 meter. "Jembatan baru ini juga akan dibangun sekaligus untuk 2 jalur KA," katanya.

Selain dua jembatan panjang, proyek double track Purwokerto- Kroya juga harus membuat 3 terowongan baru menembus bukit. Masing- masing satu di Kalirajut, Notog dan dua di Kebasen .

Terowongan baru di Kalirajut, Notog akan dibangun di sisi selatan terowongan eksisting. Panjang terowongan baru di Notog tersebut akan mencapai 555 meter atau dua kali lebih panjang dari terowongan eksisting yang hanya sepanjang 260 meter.

"Panjang terowongan baru Notog nanti hampir menyamai panjang terowongan Ijo yang mencapai 580 meter," katanya.

Sedangkan di Kebasen akan dibuat 2 terowongan baru yang letaknya berdekatan. Terowongan Kebasen tersebut masing- masing akan dibuat sepanjang 109 meter dan 183 meter disisi utara terowongan eksisting. Kedua terowogan ini akan menggantikan terowongan eksisting di Kebasen sepanjang 79 meter.

Ketiga terowongan baru tersebut akan dibangun menggunakan konstruksi New Austrian Tunnel Method (NATM) dengan type double track/ single tube.
"Diameter terowongan baru akan dibuat 9,3 meter, sekaligus untuk dua jalur KA. Sementara diameter kedua terowongan eksisting hanya 4,5 meter," katanya.

Pembangunan jalur ganda Purwokerto- Kroya yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Jalur Ganda Cirebon- Kroya (Satker Cikro) Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan ini diharapkan akan selesai sesuai jadwal di tahun 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya