Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya sedih yang tak boleh berlebihan, bahagia juga sama. Sebuah penelitian di Swiss menemukan, bahagia berlebihan bisa memicu serangan jantung.
Seperti diberitakan Mirror, Jumat (5/3/2016), bahagia berlebih disebut dapat mendorong tekanan emosional yang ekstrem sehingga melemahkan jantung. Seperti halnya kesedihan yang dikaitkan dengan sindrom patah hati atau Takotsubo, orang yang terlalu bahagia saat pesta ulang tahun, pernikahan, mendapatkan kejutan, merayakan kelahiran cucu atau kemenangan tim olahraga bisa mengalami kerusakan jantung.
Baca Juga
Advertisement
Dari 485 pasien, 20 orang lainnya menderita jantung karena bahagia. Dr Jelena Ghadri, dari Rumah Sakit Universitas Zurich di Swiss mengatakan, emosi positif juga memengaruhi jantung.
"Dokter harus menyadari dan mempertimbangkan tanda-tanda serangan jantung seperti nyeri dada dan sesak napas karena satu peristiwa bahagia," kata Ghadri.
Ghadri menuturkan, temuan timnya semakin memperluas spektrum klinis sindrom patah hati. Sebab saat jantung menerima emosi positif atau negatif, bilik jantung akan menyempit.
Yang menarik, dalam studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal, 95 persen pasien yang mengalami sindrom patah hati dan senang hati adalah perempuan. Masing-masing dari mereka berusia 65-71 tahun.