Liputan6.com, Jakarta Fero Walandouw mengawali karier aktornya menjadi seorang pemain sinetron, tapi siapa sangka bahwa dulunya Fero Walandouw adalah seorang dancer.
Ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (2/3/2016), Fero mengutarakan alasannya bisa jatuh cinta pada dunia tari. "Aku dari dulu suka menari. Karena menurutku, menari itu salah satu cara aku mengekspresikan diriku," ujar Fero.
Tidak disangka, ternyata bakat Fero Walandouw ini pernah mengantarkannya menjadi juara dua dalam sebuah kompetisi menari di kota asalnya, Manado. "Waktu itu pernah ikutan kompetisi. Tapi itu dulu banget, sekitar 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku dapat juara 2," ungkapnya.
Baca Juga
Advertisement
Tapi banyak masyarakat di Tanah Air memandang sebelah mata pada profesi dancer. Menanggapi hal itu, Fero Walandouw mempunyai pandangannya tersendiri. "Sebenarnya kesuksesan setiap orang itu balik lagi pada diri orang itu sendiri. Mau apapun profesi, kesuksesan itu bagaimana kita menyikapinya," tutur pemain sinetron Halilintar ini.
Berkaca dari senior-seniornya, menurut Fero, menjadi seorang dancer bukanlah pilihan yang buruk. Fero Walandouw memang tidak memilih dancer sebagai profesi utama, tetapi Fero tidak membantah mungkin saja suatu hari ia bisa menjadi dancer.
"Aku sekarang masih serius latihan. Karena memang jalanku untuk main sinetron, ya aku jalani aja. Tapi hal itu enggak membuat aku melupakan dance begitu aja," ungkapnya di Jakarta, saat jumpa wartawan di peluncuran The Dance Icon Indonesia 2.
Karena kegemaran dan bakatnya di bidang seni tari, Fero Walandouw menjadi salah satu juri di ajang pencarian bakat The Dance Icon Indonesia 2 di SCTV. Fero menemani beberapa juri yang memang sudah diuji kualitasnya dibidang seni tari seperti Firly Firlana, Soimah, Ivan Gunawan, dan Arinto. (Est/fei)