Liputan6.com, Doha - Honda akhirnya mengikuti jejak Ducati dan Yamaha dengan menggunakan sayap (winglets) aerodinamis dalam uji coba MotoGP di sirkuit Qatar, Kamis lalu. Ducati dan Yamaha telah menggunakan alat ini selama musim 2015 lalu.
Ada beberapa hasil positif dari penggunaan sayap yang terpasang di moncong fairing depan ini. "Mereka mengubah perasaan kita, tapi kontak pertama berjalan baik," ujar Dani Pedrosa, dikutip dari Eurosport, Jumat (4/3/2016).
Menurutnya, penggunaan winglets memang ada sisi positifnya. "Tapi," lanjut Pedrosa, "Itu hanya prototipe pertama, dan saya kita kami menguba beberapa hal untuk memperbaiki aspek aerodinamis," tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Marc Marquez mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, winglets harus tetap disempurnakan dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Untuk diketahui, winglets didesain untuk memberikan efek downforce (gaya tekan ke bawah) pada ban depan sehingga meningkatkan traksi dan akselarasi.
Winglet sebetulnya bukanlah `barang baru` di dunia MotoGP. Alat ini telah digunakan oleh Max Biaggi pada 1999, meski kemudian mereka tanggalkan setahun kemudian.
November lalu, Danny Aldridge, MotoGP Technical Director menjelaskan bahwa winglets tidak boleh melebihi panjang fairing, 60 cm. Selain itu, jika winglets pecah, maka si pembalap bisa didiskualifikasi.
Ke depan, menurut General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, penggunaan winglet atau alat aerodinamis lainnya akan menjadi fokus pengembangan semua tim MotoGP.