Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tiga emiten masuk unsusual market activity (UMA) di awal Maret 2016.
Tiga emiten itu antara lain PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL). Ketiga emiten itu masuk UMA lantaran terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/3/2016).
Karena itu, bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Bursa pun mengharapkan investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, investor diharapkan untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Adapun pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.
Berdasarkan data RTI, saham PT Elnusa Tbk telah naik 20,65 persen sepanjang 2016 dengan ditutup ke level Rp 298 per saham. Saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk menanjak 64 persen di awal 2016, dan saham tersebut ditutup ke level Rp 82 per saham pada perdagangan Kamis kemarin. (Ahm/Igw)
Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini