UEFA Kembali Ingatkan Larangan Kerubuti Wasit di Lapangan

Pierluigi Collina saat ini menjabat sebagai petinggi komisi wasit UEFA.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 04 Mar 2016, 18:30 WIB
Pierluigi Collina saat ini menjabat sebagai petinggi komisi wasit UEFA.

Liputan6.com, Jakarta - Pemain mengerubuti wasit sepertinya sudah menjadi pemandangan lumrah dalam pertandingan sepak bola. Sejauh tidak menyentuh atau memukul, tindakan tersebut dianggap hal yang wajar. Bahkan untuk pertandingan sekelas Liga Inggris, yang merupakan kompetisi paling elite di dunia.

Namun menurut Pierluigi Collina, tindakan itu ternyata tidak dibenarkan. Pria berkepala plontos yang menjadi ketua Komisi Wasit UEFA tersebut kembali mengingatkan para pemain agar tidak melakukan hal itu lagi. Selain melindungi pemain dari sanksi, Collina juga ingin menjaga citra pertandingan.

 

Baca Juga

  • 5 Transfer Real Madrid yang Paling Menguntungkan Klub Penjual
  • Rio Haryanto dan Beban Berat di Ajang Jet Darat
  • Abramovich Umumkan Nama Conte kepada Staf Chelsea

"Ini bukanlah hal yang baru kalau di laga sekelas UEFA tidak mengizinkan pemain menekan wasit saat mengambil keputusan," kata Collina seperti dilansir Soccerway. "Kami tidak membenarkan siapa pun yang berusaha mengerubuti wasit," beber mantan wasit berpenampilan nyentrik tersebut.

Menurut Collina, pemain dan manajer yang tampil di Eropa seharusnya sudah memahami aturan ini. Namun pihaknya tetap merasa perlu untuk menyampaikan peringatan lagi. Apalagi kegiatan mengerubuti wasit dianggap sangat berpotensi merusak citra pertandingan itu sendiri. 

"Tujuan kami adalah untuk melindungi pemain," kata Collina. "Kami juga ingin melindungi citra dari pertandingan dan kompetisi...dan tentu saja menyaksikan di televisi sekumpulan pemain menekan wasit dalam mengambil keputusan bukanlah sebuah suguhan yang menarik," beber Collina.

Tidak hanya menyoroti kebiasaan pemain, Collina juga mengingatkan manajer atau pelatih agar tidak mengejar wasit keempat. Menurutnya, tindakan ini juga tidak dibenarkan oleh UEFA.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya