Liputan6.com, Melbourne - Kita pernah mendengar orang berkata, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Mungkin hal ini ada benarnya bagi penderita kanker yang dilanda stres.
Stres dapat menyebabkan terbentuknya “lintasan” pada pasien kanker yang memungkinkan sel-sel kanker untuk menyebar, demikian menurut suatu penelitian pada tikus-tikus laboratorium.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Independent pada Sabtu (5/3/2016), para peneliti mendapati bahwa stres pada tikus menyebabkan munculnya rute lintasan pada sistem limfe—yaitu suatu jaringan pengangkutan yang membawa cairan ke seluruh tubuh—sehingga menyebabkan kanker menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Para ilmuwan berpendapat bahwa temuan ini memiliki implikasi pada pasien-pasien yang dapat semakin memburuk keadaannya jika terpapar stres tingkat tinggi ataupun pada mereka yang sebenarnya mendapatkan manfaat dari cara-cara pelepasan stres.
“Kami menemukan bahwa stres kronis memberi isyarat kepada sistem saraf—dikenal dengan tanggapan ‘hadapi-atau-lari’—dan berdampak kuat kepada fungsi limfe serta penyebaran sel-sel kanker,” kata Caroline Le dari Monash Institute of Pharmaceutical Sciences di Monash University di kota Melbourne, Australia.
“Temuan-temuan ini menunjukkan peran penting stres dalam mengendalikan fungsi limfe untuk berdampak kepada kesehatan, dan menengarai bahwa penghalangan akibat stres untuk mencegah kanker menyebar melalui rute limfe dapat menjadi suatu cara untuk memperbaiki hasil perawatan pasien kanker,” lanjut Caroline.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications itu menggunakan mikroskop khusus untuk mengikuti pergerakan sel-sel yang ditandai dengan penanda berpendar untuk menunjukkan bagaimana sel-sel tumor itu berkeliaran di dalam sistem limfe.
Mereka mendapati bahwa stres meningkatkan jumlah maupun ukuran saluran limfe yang mengangkut sel-sel kanker. Para ilmuwan telah memulai uji klinis terhadap para pasien untuk melihat apakah stres memiliki pengaruh pada manusia penderita kanker.