Liputan6.com, Dortmund - Pertarungan bertema “Der Klassiker” di Signal Iduna Park, Minggu (6/3) dinihari nanti bisa menjadi penentu perebutan gelar juara Bundesliga musim ini. Karena laga antara Borussia Dortmund dengan Bayern Muenchen itu akan menghasilkan, Dortmund sukses memangkas selisih poin atau Muenchen kembali unggul delapan angka.
Hasil imbang akan membuat persaingan menuju kampiun semakin memanas di 10 laga tersisa. Peluang ini pun perlu dimanfaatkan dengan baik oleh Dortmund. Tim berjulukan “Die Borussen” itu memiliki mental yang lebih bagus, dibandingkan dengan Muenchen yang tengah mengalami tekanan.
Kendati demikian, catatan pertemuan keduanya di Signal Iduna Park cukup berimbang. Dalam lima laga terakhir, Dortmund dan Muenchen berbagi dua kemenangan dengan satu laga lainnya berakhir imbang.
Baca Juga
- Sarung Tinju Sobek dan Kelicikan Muhammad Ali di Atas Ring
- Rio Haryanto dan Beban Berat di Ajang Jet Darat
- Pasang Foto Kenangan, Evan Dimas Kangen Pacar?
Advertisement
“Kami akan mendatangi pertandingan dengan kegembiraan yang sama, hanya karena saat ini kami memiliki situasi yang lebih baik di klasemen,” ujar pelatih Dortmund, Thomas Tuchel seperti dilansir Bild.
Tim tamu sendiri perlu waspada untuk periode akhir musim ini. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, tim berjulukan “FC Hollywood” itu kerap terpeleset di 10 laga terakhirnya.
Terutama pada musim lalu, Muenchen sempat mengalami tiga kekalahan beruntun dari pekan ke-31 sampai 33. Beruntung, saat itu Muenchen tengah unggul 15 poin dari Wolfsburg yang berada di posisi kedua. Dan akhirnya tetap bisa menjadi juara pada akhir musim. Pelatih Josep Guardiola sempat mengakui, bahwa belum pernah ada klub yang menjadi juara Bundesliga empat kali secara beruntun, dan itu tidak mudah.
“Saya yakin, kami akan lebih efektif dan lebih baik pada Sabtu nanti. Kami tetap memiliki poin lebih banyak (dari Dortmund), tetapi yang lebih penting adalah pertandingan ke depannya,” penyerang Muenchen, Robert Lewandowski menimpali.
Sejarah Der Klassiker
Meski disebut Der Klassiker, persaingan antara Muenchen dengan Dortmund di Bundesliga sejatinya mulai terjadi pada musim 1995/96. Saat itu Dortmund keluar sebagai juara, dan Muenchen runner-up. Tercatat, hanya empat musim Muenchen dengan Dortmund terlibat pertarungan secara langsung untuk posisi puncak dan runner-up klasemen (1995/96, 2011/12, 2012/13, dan 2013/14).
Sementara, pertandingan nanti juga ibarat pertemuan murid dengan gurunya. Tuchel sebagai murid dan Guardiola selaku guru. Semua ini bermula pada Desember 2014. Pada malam yang dingin itu, Tuchel dan Guardiola menikmati animasi tete-a-tete yang populer di bar Muenchen.
Topik pembicaraannya tentu saja, taktik permainan sepak bola. Ketika itu Guardiola tengah menjalani pertengahan musim keduanya bersama Muenchen, sementara Tuchel sedang cuti setelah mengundurkan diri sebagai pelatih Mainz pada 5 Mei 2014.
Tuchel adalah pengagum filosofi Pep, sapaan Guardiola. Menurutnya, Guardiola cukup teliti meletakkan dasar untuk sesuatu yang menjadi warisan di Barcelona. Dalam empat tahun, ia meraih 14 gelar. Menurut Tuchel, Guardiola adalah yang terbaik.
“Era Pep di Barcelona benar-benar meninggalkan kesan abadi pada saya. Sebagai penggemar, saya belajar banyak. Barcelona di bawah Pep adalah patokan bagi saya,” Tuchel menuturkan.
Prediksi Susunan Pemain
Dortmund: 38 Buerki, 26 Piszczek, 6 Bender, 15 Hummels, 29 Schmelzer, 8 Guendogan, 33 Weigl, 23 Kagawa, 10 Mkhitaryan, 11 Reus, 17 Aubameyang
Muenchen: 1 Neuer, 21 Lahm, 32 Kimmich, 27 Alaba, 18 Bernat, 14 Alonso, 10 Robben, 25 Mueller, 6 Thiago, 27 Costa, 9 Lewandowski
Advertisement