Meski Wafat, Tb Ismetullah Tetap Ketua Kenadziran Banten

Belum adanya penyerahan jabatan Ketua Kenadziran Kesultanan Banten demi menghormati jasa-jasa Tb Ismetullah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Mar 2016, 17:16 WIB
Masjid Kesultanan Banten atau Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Kenadziran Kesultanan Banten Tubagus (Tb) Ismetullah Al-Abbas telah meninggal dunia pada Kamis, 3 Maret 2016. Meski begitu, Sultan Muda Banten itu tetap memegang posisi ketua hingga akhir 2016 demi menghormati jasa-jasa almarhum.

"SK kepengurusan beliau belum habis. Kalau tidak salah, sampai akhir tahun 2016. Dalam SK tersebut ada dua wakil pimpinan, salah satunya saya," kata Ketua Keluarga Besar Kesultanan Banten Tb Abbas Wasse, Jumat, 4 Maret 2016.

Kepengurusan kenadziran Kesultanan Banten akan tetap berlangsung sesuai adat dan tradisi yang berlaku. Begitu juga dengan pemilihan ketua baru di akhir 2016 mendatang.


"Ada unsur pimpinan dan para pengurus yang harus menyelesaikan sampai periode habis," ujar Abbas.

Kesultanan Banten merupakan 'adik kandung' dari Kesultanan Cirebon di bawah kepemimpinan Sultan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon. Oleh Kesultanan Cirebon, Tubagus Ismetullah Al-Abbas didaulat menjadi Sultan Muda, yang secara budaya berhak mewakili Kesultanan Banten dalam setiap pertemuan kerajaan-kerajaan Nusantara.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Trialita Arta Mayasora, serta 3 anak yakni Tb Ahmad Vivil, Ratu Novtatia Intan, dan Tb Rain Akbar Pamungkas.

Tb Ismetullah Al-Abbas yang lahir di Serang, 16 Maret 1960, merupakan keturunan langsung Sultan Hasanudin dari Sultan ke-IV Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir. Ayah almarhum adalah KH Tubagus Wase Abbas (alm) atau lebih dikenal dengan sapaan Tus Kuncung.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya