Metro Sepekan: Biang Kerok Banjir Depan Istana, Kasus Lama?

Beragam kabar disajikan dalam Metro Sepekan kali ini. Dari mulai pembongkaran Kalijodo sampai dengan 'sabotase' Banjir Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni Nafiysul QodarAudrey Santoso diperbarui 07 Mar 2016, 06:05 WIB
Dalam sepuluh hari, 20 truk limbah kulit kabel diangkut dari gorong-gorong di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sepekan terakhir kabar Megapolitan menyedot perhatian pembaca. Mulai dari Kalijodo yang tinggal riwayat, kelanjutan kabar terkait proses hukum kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Dan teranyar, riuh rendah dugaan sabotase Jakarta seperti yang disebut-sebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Senin pekan lalu, 29 Februari 2016, adalah denyut terakhir Kalijodo. Sepanjang berdiri, kawasan hitam tersebut terkenal dengan bisnis seks, judi, dan premanisme. Bermula dari kecelakaan Fortuner maut 8 Februari 2016 yang dikendarai Riki Agung Prasetyo (24) dan menewaskan 4 orang, berujung pada luluh lantaknya Kalijodo.

Kabar lain adalah mengenai temuan bungkus kabel di Jalan Merdeka Selatan. 20-an truk mengangkut bungkus kabel yang ada di gorong-gorong Ring I Jakarta. Ahok menuding temuan tersebut sebagai penyebab banjir di depan Istana.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun lantas menggandeng Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk mencari tahu pemilik kabel dah dugaan pihak yang sengaja manaruh bungkus kabel tersebut di gorong-gorong.

Tidak hanya polisi. Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL juga diterjunkan untuk menyusuri gorong-gorong depan Istana Merdeka. Hasilnya, mereka tidak menemukan bungkus kabel bekas, namun sedimentasi lumpur yang sudah kadung menebal dan sulit untuk dihancurkan.

Hasil penyelidikan sementara adalah, bungkus-bungkus itu adalah bekas kabel tak terpakai PLN. Di mana pelaku pencurian kabel menyasar tembaga dan timah yang ada di dalam bungkusan tersebut.

"Kesimpulan kita sementara ini kemungkinan kabel dari listrik yaitu PLN," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Jumat 4 Februari 2016.

Berikut kabar lengkap Megapolitan Liputan6.com yang dirangkum selama sepekan.


1. Hari Terakhir Kalijodo

Meski beroperasi, PSK asal Kalijodo dilarang pindah praktik ke Gang Sadar.


"Idiiih..., berani ke sini dia (Ahok)? Awas, bahaya. Cowok-cowoknya sangar-sangar," ucap seorang PSK berinisial M, Selasa 9 Februari 2016, saat pertama kali mendengar kabar Pemprov DKI Jakarta bakal menggusur kawasan Kalijodo, Jakarta Utara.

Menurut dia, kawasan yang terkenal dengan prostitusi dan perjudiannya ini merupakan daerah rawan kriminal. Terutama bagi mereka yang nekat mengusik kehidupan malamnya.

"Berani usik orang sini, habis sudah. Itu sama aja bangunin macan lagi tidur. Sekelas Ahok mah ya, sama orang di sini, aduuh... kagak bisa. Kecuali Ahok ngancurinnya pakai tank, bisa kali. Hahaha..!" ujar si M sambil tertawa.

Selengkapnya...

2. Ahok Bawa Biang Kerok Penyebab Banjir Jakarta ke Polisi

Petugas kebersihan menarik bungkusan kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2). Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan adanya dugaan sabotase banjir akibat limbah kulit kabel tersebut (Liputan6.com/Faizal Fanani)


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap penyebab banjir yang kerap melanda Ibu Kota. Sebabnya adalah keberadaan kulit kabel yang menyumbat saluran pembuangan air.

"Polisi sudah mulai lihat. Sebenarnya dari 2014 sudah ketemu, makanya waktu itu kita pikir sudah bersih, tapi ternyata ada lagi," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (29/2/2016).

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan mengatakan berdasarkan koordinasi dengan kepolisian, mereka belum pernah menerima adanya laporan kehilangan kabel.

Selengkapnya...

3. Kisah Deni Dipasung 24 Tahun hingga Berlumut

Deni Aditama dipasung hingga 24 tahun (Liputan6.com/Achmad Sudarno)


Deni Aditama dulu dikenal sebagai anak yang ramah dan periang di kampungnya. Keriangannya itu perlahan sirna ketika kedua orangtuanya berpisah.

Seiring bertambahnya usia, Deni dianggap dihinggapi gejala stres. Banyak perilaku Deni yang berubah. Gara-gara inilah, pada usia 11 tahun, Deni dikurung dalam sebuah ruangan yang dibuat khusus.

Hingga kini di usianya yang ke-35 tahun, Deni hanya menghabiskan waktunya di gubuk berukuran 2x2 meter, yang berada di depan rumah saudaranya di Kampung Waringin Jaya RT02/RW06 Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selengkapnya...

4. Jessica Wongso Stres Sebulan di Bui, Curhat Mau Pulang ke Rumah

Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, saat rekonstruksi. (Istimewa)


Jessica Kumala Wongso sudah tak tahan menghuni sel tahanan Polda Metro Jaya. Tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin itu menanyakan kapan dia bisa kembali berkumpul bersama keluarganya di rumah. Hal ini karena sudah hampir sebulan dia menghabiskan siang-malam di balik bui.

Seperti disampaikan penasihat hukum Jessica, Hidayat Bostam, kondisi kliennya di sel stres dan badannya menjadi kurus.

"Jessica mengeluh, bilang ke mamanya 'sampai kapan harus di sini'," ujar Hidayat usai mendampingi Imelda Wongso menjenguk putri bungsunya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Selengkapnya...

5. Terungkap, Ini Pemilik Sampah Bungkus Kabel Depan Istana Merdeka

Petugas kebersihan menata bungkusan kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2). Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan adanya dugaan sabotase banjir akibat limbah kulit kabel itu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan tumpukan bungkus kabel yang dituding sebagai penyebab banjir Jakarta. Misteri siapa pemilik bungkus kabel tersebut perlahan terungkap. Siapa dia?

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) sudah meminta keterangan kepada beberapa pihak, seperti Suku Dinas Tata Air, PLN, dan Telkom.

Pihaknya juga memeriksa gulungan bungkus kabel yang menjadi barang bukti ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri. "Untuk kita bandingkan gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel PLN, dan bukan telepon," kata mantan Kapolda Papua ini.

Selengkapnya...

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya