Benturkan Kepala ke Tembok, Bayi Orangutan Ini Trauma

Seekor bayi orangutan yang mengalami trauma psikologis harus menjalani pemulihan di tempat pelestarian.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 07 Mar 2016, 12:11 WIB
Joss, bayi orangutan yang mengalami trauma psikologis. (Sumber IAR)

Liputan6.com, Ketapang - Pengalaman dikurung ternyata menimbulkan trauma psikologis bukan hanya pada manusia, tapi pada orangutan. Seekor bayi orangutan di Kalimantan Barat yang pernah dijadikan peliharaan menjadi contoh.

Dikutip dari laman International Animal Rescue (IAR), Senin (7/3/2016), seekor bayi orangutan betina bernama Joss tadinya menjadi peliharaan seorang warga sekitar sebelum diselamatkan oleh IAR pada 5 Januari lalu.

Ketika dilakukan penyelamatan di Parit Deri, Ketapang, lengan-lengan Joss merangkul dirinya sendiri sedemikian kuatnya sehingga sempat dikira mengalami cacat. Makhluk mungil itu berulang kali membanting dirinya ke lantai dan membenturkan kepala ke tembok.

Ia sejenak berhenti menyakiti dirinya sendiri ketika diberi sebotol susu oleh dokter hewan IAR. Wajahnya menampakkan rona ketakutan.

Setelah memeriksa Joss, Jaclyn Eng, dokter hewan IAR, mengatakan, “Joss memeluk dirinya sendiri karena ia rindu kontak jasmani dan kenyamanan yang seharusnya didapat dari induknya. Hidupnya sekarang pasti penuh trauma dan stres kalau dilihat dari perilakunya yang abnormal.”

Ia melanjutkan, “Hewan biasanya mencuatkan perilaku khas tertentu sebagai mekanisme menghadapi dalam menanggapi situasi penuh stres. Tim kami belum pernah melihat bayi orangutan menunjukkan perilaku begini. Sesak hati melihatnya karena hal itu mencerminkan trauma batin dan emosional yang diderita Joss mungil.”

Dahlan, pemilik Joss sebelumnya, mengaku membeli bayi orangutan itu seharga Rp 500 ribu karena awalnya merasa kasihan. Saat itu ia tidak mengetahui adanya larangan memiliki orangutan sebagai peliharaan. Sepertinya, Joss diperlakukan seperti mainan oleh anak-anak di rumah Dahlan.

Ketika pihak berwajib kemudian mengetahui keberadaan Joss di rumah warga, Dahlan kemudian menyerahkan Joss secara sukarela kepada IAR.

Karmele Llano Sanchez, Direktur Program di IAR Indonesia, berujar, “Dengan semakin banyaknya jumlah orangutan yang diselamatkan dari kebakaran hutan, Joss merupakan orangutan ke-99 yang kami bahwa ke pusat rehabilitasi kami.”

Menurutnya, trauma psikologis yang dialami oleh Joss kerap lebih susah diatasi.

Alan Knight OBE, IAR Chief Executive, menambahkan, “Video Joss sungguh mencekam sehingga pada awalnya saya tidak yakin apakah harus membeberkannya kepada publik. Tapi kenyataan suram ini adalah apa yang sesungguhnya terjadi pada orangutan di Indonesia.”

“Karena sangat maraknya pembabatan hutan hujan, ditambah lagi dengan kebakaran hebat yang melahap jutaan hektare di akhir tahun 2015, hewan-hewan ini memerlukan bantuan yang lebih lagi.”

Ayo simak sepenggal kisah Joss melalui video IAR ini.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya