Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah mengkaji penerapan biaya atas setiap transaksi pengecekan saldo tabungan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional perusahaan yang setiap bulannya diklaim cukup besar. Lalu bagaimana pendapat nasabah-nasabah BCA sendiri?
Sari (26), wanita yang sudah 8 tahun menjadi nasabah BCA, mengungkapkan keluhannya jika rencana itu benar-benar diterapkan. Dia mengaku harusnya ada cara lain yang dilakukan perusahaan untuk melakukan efisiensi pendanaan perusahaan.
"Kalau memang mau mendorong penggunaan internet banking atau mobile banking seharusnya bukan lewat itu, biarkan saja seperti saat ini namun sosialisasi BCA untuk penggunaan non tunai lebih digencarkan," papar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (7/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Memang selama ini dirinya lebih sering menggunakan internet banking dalam bertransaksi, namun Sari tetap kurang setuju dengan rencana yang digulirkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja beberapa waktu lalu.
Senada juga diungkapkan oleh nasabah BCA lain yaitu Rifa'i (29). Dia menilai selama ini menjadi nasabah BCA dikarenakan banyaknya fasilitas yang ditawarkan oleh BCA, mulai dari layanan internet banking maupun jumlah ATM yang banyak ditemukan di lingkungannya sehari-hari.
Mengingat profesinya sebagai marketing, dirinya merupakan salah satu nasabah yang cukup rutin melakukan cek saldo di tabungan, baik melalui internet banking atau melalui ATM.
"Rp 1.000 per cek saldo itu juga lumayan, apalagi anak-anak kuliah itu, kalau pas jatah tanggal kiriman dari orang tua, bisa berkali-kali ke ATM hanya untuk cek saldo," tuturnya.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah mengkaji rencana pungutan biaya atas setiap transaksi pengecekan saldo tabungan serta membatasi minimal penarikan uang tunai di seluruh mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA. Pengenaan biaya ini berlaku bagi nasabah yang sering bolak balik melakukan cek saldo yang menyebabkan mahalnya biaya operasional ATM.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, perusahaan akan menentukan jumlah frekuensi pengecekan saldo yang dibebaskan dari biaya. Jika melebihi jumlah yang telah ditetapkan dalam periode tertentu, maka nasabah akan dikenakan biaya.
"Itu (biaya cek saldo) baru wacana. Itu pun kalau melebihi suatu jumlah tertentu yang akan ditentukan kemudian. Misalnya (pengecekan saldo) sampai dengan 10 atau 20 kali gratis, selebihnya akan dikenakan biaya. Itu kalau di ATM," katanya saat dihubungi Liputan6.com.
Solusinya jika ingin memperoleh layanan pengecekan saldo secara cuma-cuma, Jahja menyarankan nasabah memaksimalkan layanan SMS, internet dan mobile banking dari BCA. Layanan tersebut dapat digunakan di ponsel maupun komputer jinjing nasabah.
Dengan menggunakan layanan tersebut untuk mengecek saldo, kata dia, nasabah dibebaskan dari biaya seperti di ATM. "Kalau cek saldo di internet banking, mobile banking free alias tidak kena biaya. Mari kita edukasi masyarakat supaya jangan gagap teknologi. Bagaimana Indonesia mau maju kalau kita tidak mendidik masyarakat untuk maju," tutur Jahja. (Yas/Gdn)
*Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.