Liputan6.com, Jakarta Meski melihat Gerhana Matahari Total (GMT) tergolong aman, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Seperti misalnya, bila penglihatan kabur dan metamorfopsia usai melihat GMT.
Begitu disampaikan dr Soefiandi Soedarman, SpM dari Jakarta Eye Center saat ditemui beberapa waktu lalu di Kedoya, Jakarta Barat.
"Segera ke dokter bila habis lihat gerhana matahari, sensitivitas mata menurun, tidak seterang biasanya dan metamorfopsia atau penurunan dalam penglihatan cahaya. Salah satu tandanya, melihat garis seperti goyang," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, kata dia, sepenuhnya melihat gerhana matahari menggunakan proteksi (kacamata anti-UV) aman dan tidak akan langsung menyebabkan kebutaan permanen. Sedangkan kemungkinan untuk penurunan penglihatan hingga 20-60 persen bisa terjadi bila melihat gerhana parsial.
"Yang dikhawatirkan ketika melihat gerhana matahari adalah pada saat dia bergeser. Untuk itu, kita butuh kacamata hitam yang memberikan proteksi sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nm," pungkasnya.
Jadi, selamat menyaksikan gerhana matahari total 2016 pada 9 Maret besok, ya.