Siswi mencoba melihat matahari dengan kacamata filter buatan sendiri saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)
Sejumlah siswi mengunakan kacamata filter melihat matahari saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)
Siswa dan Guru menjajal kacamata filter saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Gerhana Matahari Total akan melintasi sejumlah kota di Indonesia pada 9 Maret 2016 mendatang. (REUTERS/Beawiharta)
Pelajar menunjukkan pembuatan kacamata filter matahari dalam workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di Ternate, (7/3). Ribuan wisatawan penggemar astronomi mendatangi sejumlah titik pengamatan GMT di Indonesia. (REUTERS/Beawiharta)
Pelajar merakit kacamata filter matahari buatan sendiri dalam workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)
Pelajar menjajal kacamata filter buatan sendiri dengan cahaya senter ponsel dalam workshop di sebuah sekolah di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)
Anggota Hongkong Astronomical Society, Wayne Fong (kanan), mendampingi seorang guru menggunakan teropong di sebuah sekolah di Ternate, (7/3). Ribuan wisatawan penggemar astronomi mendatangi sejumlah titik pengamatan GMT di Indonesia. (REUTERS/Beawiharta)