Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 104,5 Miliar

Cadangan devisa Indonesia naik sekitar US$ 2,4 miliar menjadi US$ 104,5 miliar pada akhir Februari 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Mar 2016, 16:50 WIB
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa (cadev) pada akhir Februari 2016 tercatat sebesar US$ 104,5 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2016 sebesar US$102,1 miliar.

Dengan begitu maka kenaikan cadev sebesar US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun. (kurs Rp 13.029 per dolar AS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerimaan devisa migas dan penarikan pinjaman pemerintah.

"Serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Tirta, Senin (7/3/2016).

Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2016 tersebut cukup untuk membiayai 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (Yas/Ahm)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya