Saham Teknologi Merosot Bebani Wall Street

Bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi di awal pekan ini dipengaruhi harga minyak dan saham teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2016, 04:30 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi).

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bervariasi di awal pekan ini didorong penguatan sektor saham energi. Akan tetapi, sisi lain ada penurunan saham teknologi sehingga bebani bursa saham.

Harga minyak dunia yang mempengaruhi gerak bursa saham pada tahun ini telah naik lebih dari lima persen. Penguatan harga minyak mendorong sektor saham energi di indeks saham S&P 500. Sektor saham energi naik dua persen.

"Harga minyak stabil, dan ini membantu sentimen untuk bursa saham. Ini sudah kelihatan kalau skenario penurunan telah diantisipasi pelaku pasar, dan ada potensi kenaikan," ujar Terry Sandven, Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (8/3/2016).

Indeks saham Dow Jones pun naik 47,46 poin atau 0,28 persen ke level 17.054,23. Indeks saham S&P 500 melemah 1,37 poin atau 0,07 persen ke level 1.998,62. Diikuti indeks saham Nasdaq tergelincir 18,79 poin atau 0,4 persen ke level 4.698,24.

Saham teknologi membebani bursa saham di awal pekan ini. Saham Alphabet, Facebook dan Microsoft turun lebih dari dua persen. Sedangkan saham Valeant Pharmaceuticals menguat 6,7 persen ke level US$ 65,42.

Ada pun di awal pekan ini, sentimen positif mulai dari data ekonomi hingga harga komoditas yang stabil cukup menggairahkan bursa saham. (Ahm/Igw)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya