Jokowi Diberi Gelar Bangsawan di Pertemuan Raja-raja Nusantara

Selain Jokowi, Presiden Pertama RI Sukarno juga diberi gelar bangsawan saat pertemuan para Raja se-Nusantara di Makassar.

oleh Eka Hakim diperbarui 08 Mar 2016, 10:07 WIB
Presiden Jokowi berbincang selama Wawancara khusus di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/10/2015). Wawancara berhubungan dengan Pemerintahan Jokowi-JK genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2015 nanti. (Liputan6.com/Immanuel Antonius))

Liputan6.com, Makassar - Presiden Joko Widodo akan diberi gelar kebangsawanan pada saat pertemuan para Raja se-Nusantara. Pertemuan 200 Raja-raja Nusantara itu digelar pada 26 Maret 2016 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Gelar bangsawan itu diberikan oleh Dewan Adat Nasional Kesultanan Raja Tallo Makassar sebagai penyelenggara acara. Selain Jokowi, gelar bangsawan itu akan diberikan kepada Presiden pertama RI Sukarno yang akan diwakili oleh putrinya, Megawati Soekarnoputri.

Selain penganugerahan gelar kebangsawanan, pertemuan raja-raja itu akan membahas 3 masalah pokok yang selama ini membelit bangsa Indonesia, yakni masalah korupsi, narkoba dan aksi terorisme.

"Ketiga poin tersebut menjadi agenda pokok dalam pertemuan 200 raja se-Nusantara. Masalah itu sudah sangat urgen. Telah menggerogoti kehidupan masyarakat, terutama narkoba yang sudah sangat mengancam masyarakat kita. Sehingga peran Dewan Adat juga sangat dibutuhkan dalam hal ini."

Demikian kata Muh Akbar Amir Sultan Aliyah Daeng Manaba Karaeng Tanete, Dulli Yang Maha Mulia Manggau Raja Tallo XIX dalam keterangan tertulis di Benteng Fort Rotterdam Makassar, Senin 7 Maret 2016.


Selain dihadiri Jokowi dan Megawati, turut hadir Kepala BNN, Kapolri, Panglima TNI, Ketua KPK, sejumlah menteri, Gubernur Sulsel, Wali Kota Makassar, serta 200 Raja Se-nusantara dan Kesultanan Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Dewan Adat Nasional Kesultanan Raja Tallo Makassar, kata Akbar, merupakan elemen perintis Kemerdekaan Indonesia yang memiliki peran bersama para Raja dan Sultan se-Nusantara sebagai pengendali kesatuan masyarakat hukum adat dan budaya. Serta mengembalikan marwah bangsa dan NKRI yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur dan sebagai bangsa yang bermartabat.

"Inilah yang mendasari Dewan Adat bergerak ikut serta dalam memperbaiki kehidupan berbangsa," ucap Akbar.

Andi Djamal Kamaruddin Daeng Massiga sebagai penanggung jawab kegiatan mengatakan ke depan dalam membantu pemberantasan 3 masalah yang membelit bangsa Indonesia, Dewan Adat Nasional akan menyiapkan 200 serdadu atau disebut To Barani. Tugasnya membantu kerja aparat penegak hukum, khususnya dalam pemberantasan narkoba, korupsi dan aksi terorisme.

"Setelah serdadu To Barani dilantik, mereka akan bertugas membantu penegak hukum dalam pemberantasan 3 masalah yang menggerogoti bangsa Indonesia, yakni narkoba, korupsi dan terorisme," kata Andi.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya