Garuda Indonesia Tetap Terbangi Langit Indonesia Saat Gerhana

Garuda Indonesia akan tetap terbang seperti biasa saat terjadinya gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Mar 2016, 11:15 WIB
Jalur lintasan penerbangan GA 649 Garuda Indonesia yang sudah dijadwalkan terbang pada 8 Maret mendatang. (xjubier.free.fr)

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia akan tetap terbang seperti biasa saat terjadinya gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3/2016) besok. Penerbangan tersebut menjadi momen langka bagi para penumpang karena bisa menyaksikan gerhana matahari total di pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menjelaskan, besok merupakan saat spesial karena gerhana yang terjadi adalah gerhana matahari total. Di Indonesia, gerhana total tersebut hanya terjadi setidaknya 40 tahun sekali. "‎Kami akan tetap terbang, tetap disesuaikan dengan NOTAM dari Kementerian Perhubungan," kata Arif saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (8/3/2016).

Informasi yang diterima dari Kementerian Perhubungan, jika terjadi gerhana matahari, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara akan mengeluarkan NOTAM yang mengingatkan kepada para maskapai untuk memperhatikan fasilitas bandara saat tidak adanya penerangan.

Kementerian Perhubungan juga mengingatkan kepada pilot dan penumpang maskapai penerbangan untuk tetap memperhatikan kesehatan, terutama kondisi mata saat melihat gerhana matahari total. Ini disesuaikan ‎dengan peringatan dari Menteri Kesehatan.

Baru-baru ini, ahli astronomi dan manajer IT di sebuah perusahaan multinasional Prancis, Xavier Jubier, telah melakukan pengamatan terhadap sejumlah penerbangan komersil yang akan dilalui lokasi-lokasi gerhana matahari total.

"Sisi terbaik untuk melihat gerhana (fase gerhana total pada menit ke-4 dan 9 detik) berada di tengah-tengah Laut Pasifik, sebelah timur bagian Indonesia di mana 10 juta orang berada di bawah jalurnya," tulis dalam situsnya.

Sementara itu, melalui udara, Jubier mengungkapkan bahwa penerbangan Honolulu ke Jakarta menjadi yang paling ideal untuk menyaksikan gerhana matahari.

Dia menyebutkan, penumpang penerbangan Garuda Indonesia, GA 649 dengan pesawat B737-800NG yang melakukan perjalanan menuju Jakarta dari Ternate menjadi salah satu yang paling beruntung.

"Jika jalur penerbangan agak dimodifikasi, penumpang bisa melihat gerhana matahari total selama 2 menit 27 detik pada sisi kiri pesawat dengan elevasi Bulan pada 38 derajat, sementara itu untuk sisi kanan penumpang bisa menyaksikan fenomena ini selama 3 menit 3 detik," kata dia.‎ (Yas/Gdn)


*Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya