Menko Darmin dan Mendag Singapura Bahas Kerja Sama 6 Bidang

Hasil dari pembahasan akan dimatangkan dalam pertemuan di tingkat pemimpin antara Perdana Menteri Singapura dan Presiden Jokowi pada Mei.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Mar 2016, 14:36 WIB
Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan saat raker di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015). Raker membahas Pilkada Langsung 2015, serapan anggaran di daerah dan dana desa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang pada Selasa (8/3/2016). Pada pertemuan ini, keduanya membahas enam kerja sama di berbagai bidang sebelum digelarnya pertemuan pemimpin Indonesia-Singapura pada akhir Mei mendatang.
 
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman mengungkapkan, selain bersilaturahmi dengan Darmin, Lim Hng Kiang memang berniat untuk membicarakan rencana pembahasan working group di tingkat menteri pada April mendatang. Ada enam kerja sama yang menjadi prioritas. 
 
"Di bidang Batam Bintan Karimum (BBK), bidang investasi, transportasi, pariwisata, ketenagakerjaan, dan bidang agribisnis. Itu adalah kerja sama dalam working group yang sudah terjadi selama ini," tutur Rizal di kantornya, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
 
Hasil dari pembahasan tersebut akan dimatangkan lagi dalam pertemuan di tingkat pemimpin antara Perdana Menteri Singapura dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2016. Paling konkret dari kerja sama ini adalah di bidang pariwisata.
 
Seperti diketahui, kunjungan warga Indonesia ke Singapura maupun sebaliknya tercatat cukup besar, sehingga ada potensi kerja sama untuk kapal pesiar. 
 
"Potensinya besar di cruise tourism. Wilayah Indonesia kan sangat menarik untuk dilayari kapal pesiar. Jadi kita sedang siapkan perjanjian antara Indonesia dan Singapura untuk cruise yang nanti akan di tandatangani oleh PM Singapura dan Presiden RI," ucap Rizal. 
 
Singapura tertarik bekerja sama di wilayah BBK. Namun pihak Singapura masih menunggu kejelasan status Batam apakah tetap kawasan Free Trade Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 
 
"Kita kan lagi memperbaiki atau menata Batam karena investasi di sana sedang stagnan. Makanya Pak Menko sedang memperbaikinya. Jadi kalau sudah jelas, mereka akan menyesuaikan bantuan untuk kita," ucap Rizal.
 
Satu lagi, ujarnya, pemerintah Indonesia akan menyelesaikan segala hambatan perdagangan dengan Singapura. "Singapura kan mitra dagang nomor tiga terbesar setelah China dan Jepang. Jadi kita upayakan penyelesaian apa pun yang menghambat fasilitas perdagangan dua negara ini," pungkas Rizal. (Fik/Nrm)

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya