Liputan6.com, Jakarta - Akibat luapan bendungan Katulampa, Bogor, Sungai Ciliwung meluap. Luapan itu antara lain merendam kawasan RT 001 RW 012, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Pantauan Liputan6.com, Selasa siang, ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Namun, tak terlihat 'pasukan oranye' Pemprov DKI atau petugas Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di lokasi banjir.
Yang menarik, hal ini justru dimanfaatkan warga yang didominasi anak kecil untuk berenang. Layaknya di kolam renang, mereka pun rela basah-basahan di air yang kotor tersebut.
Selain itu, tak sedikit pula kendaraan roda 2 yang mogok karena terendam air. Meski banjir hanya setinggi betis orang dewasa, tak membuat Fauzi (26) ragu menerobos dengan sepeda motor. Alhasil, mesin kendaraannya mati.
"Saya enggak tahu banjirnya dalam. Kalau dari pinggir kan keliatan dangkal," tutur Fauzi di lokasi, Selasa (8/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah pengendara sepeda motor lainnya juga mengalami hal yang sama. Ujung-ujungnya, mereka harus mendorong motor melewati banjir.
Sementara itu, arus lalu lintas dari Bukit Duri menuju Kampung Melayu terpantau padat. Banyak pengendara sepeda motor yang putar balik atau hanya sekadar menonton.
Sementara itu, salah seorang warga Bukit Duri bernama Adi (45), memetik sisi positif dari banjir yang mendatangi kampungnya. Alih-alih merasa kesal, dia malah menjadikan genangan banjir sebagai lokasi untuk mencuci kendaraan roda 2.
"Kita ambil positifnya saja. Ini bisa hemat air dan hemat uang buat cuci motor," ujar Adi.
SMAN 8 Turut Kebanjiran
Luapan Sungai Ciliwung turut merendam sekolah unggulan SMAN 8 Jakarta. Alhasil, para petugas sekolah sibuk membersihkan air yang mengenangi sekolah itu.
Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta Agusman, bahkan turut mengeluarkan air yang mengenangi ruangan kelas, ruang UKS, hingga ke lapangan basket.
"Ini di sini mulai puncaknya pukul 13.00 WIB. Untung anak-anak (murid) sudah selesai ujian akhir sekolah (UAS)," ujar Agusman di lokasi.
Agusman menjelaskan, jika memang air masih mengenang di sana, dia pun akan memindahkan para siswa yang tengah melaksanakan UAS hingga 16 Maret 2016.
"Ya kalau emang masih banjir, nanti kita pindahkan ke lantai 2. Jadi tidak mungkin kena banjir," ungkap Agusman.
Dia pun berharap, rencana Pemprov DKI untuk merelokasi bangunan agar tidak terjadi banjir, segera direalisasikan.
"Ini kan rencananya mau di relokasi setahun lalu. Tapi, sebenarnya sayang juga. Daerah di sini strategis. Dan banjir kan setahun paling cuma sehari dua hari saja," tutup Agusman.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.