Beruang Madu Masuk Kampung, Warga Takut ke Kebun

Perangkap sudah disebar di sejumlah tempat. Beruang yang tertangkap diperiksa kesehatannya untuk dilepaskan lagi.

oleh Bangun Santoso diperbarui 08 Mar 2016, 23:01 WIB
Satu ekor beruang madu berada di dalam kandang sebagai barang bukti sindikat jual beli satwa dilindungi dan menangkap enam tersangka, Jakarta, Rabu (18/11). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jambi - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi memasang sejumlah perangkap beruang dan harimau Sumatra di Desa Lempur Mudik, Kabupaten Kerinci. Ini dilakukan seiring banyaknya laporan kedua satwa tersebut masuk ke perkampunag warga.

"Terutama beruang madu, sudah banyak laporan masuk, warga jadi takut," ujar Kepala Seksi Wilayah I, BKSDA Provinsi Jambi, Sahron di Jambi, Selasa (8/3/2016).

Menurut Sahroni, warga Desa Lempur Mudik sebelumnya melaporkan ada 3 ekor beruang madu masuk ke perkampungan.

Kawanan beruang itu diketahui berasal dari kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang tidak jauh dari desa itu. Akibatnya, warga yang sebagian besar petani takut ke kebun.

"Sejak Senin kemarin kami meninjau lokasi untuk memasang perangkap di sejumlah titik," tutur Sahroni.

 



Di sejumlah perangkap itu, sekitar 50 meter akan diberi makanan yang disukai beruang seperti madu, nangka masak, dan minyak jelantah. Ini dilakukan agar beruang madu mendekat.

Apabila berhasil tertangkap, tim BKSDA selanjutnya akan melakukan pengecekan kesehatan. "Dari laporan warga, ada yang melihat beruang dalam kondisi terluka. Jika sehat kita lepas ke habitatnya di TNKS," jelas Sahroni.

Namun, apabila ada beruang yang sakit, maka akan terlebih dahulu diobati dengan dititipkan di kebun binatang Taman Rimba, Kota Jambi.

Terkait populasi beruang di TNKS, Sahroni belum bisa memastikan karena pihaknya baru akan melakukan tinjauan ulang.

Namun ia menduga, keluarnya satwa beruang ke perkampungan warga akibat maraknya pembukaan lahan. Yang disayangkan, pembukaan lahan tersebut justru merambah kawasan TNKS yang merupakan habitat beruang maupun satwa lainnya.

"Salah satu contohnya adalah pembukaan lahan TNKS di kawasan Jangkat, Kabupaten Merangin," tambah Sahroni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya