Liputan6.com, Jakarta Pergerakan TemanAhok memang luar biasa. Mereka telah berhasil mengumpulkan 750 ribu KTP yang mendukung Ahok maju sebagai gubernur DKI kembali di 2017.
TemanAhok pun bersedia diberi tugas berat untuk memverifikasi ulang nama calon wakil gubernur kepada warga yang telah menyerahkan fotokopi KTP mereka. Ahok dan TemanAhok setuju ia didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono di Pilkada DKI 2017 nanti.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi semangat dari pergerakan yang dilakukan TemanAhok, psikolog senior Ratih Ibrahim komentar positif. "Saya lihat anak muda ini sampai berani melakukan hal ini. Ini so wow movement," tutur Ratih.
Menurut Ratih, karakter Ahok-lah yang membuat para relawan yang terdiri dari anak muda berusia sekitar 20-an tahun itu maju bergerak mendukung Ahok ke periode selanjutnya.
"Saya mengembalikan dengan karakter Ahok. Buat mereka (TemanAhok) ketika Ahok marah-marah itu enggak penting. Di mata mereka sosok Ahok yang bekerja transparan dan pemberani, bisa menjelaskan, argumentasi dengan valid, tidak omong kosong membuat mereka berpikir `Kenapa kita enggak dukung Ahok?`" jelas Ratih.
Lalu, keberanian TemanAhok ini pun tak lepas dari karakter generasi milenium yakni anak-anak yang lahir pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Mereka dididik dengan gaya pengasuhan yang demokratis serta diajari oleh orangtua untuk berani bertindak.
"Kalau ngomongin anak-anak muda zaman sekarang ketika mereka melakukan sesuatu, mereka sangat rasional, kritis, sangat evidence based. Mereka tidak buta informasi," tutur wanita yang juga Direktur Personal Growth, Counselling & Development Center.
Namun menurut Ratih, relawan pendukung Ahok ini tidak fanatisme buta. Sehingga ketika Ahok melakukan hal-hal yang tidak sesuai track, mereka berani memberi kontrol.
TemanAhok
Dalam website resminya temanahok.com, mereka mendeskripsikan TemanAhok merupakan sebuah perkumpulan relawan yang didirikan sekelompok anak muda yang bertujuan untuk membantu dan 'menemani' Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam mewujudkan Jakarta Baru yang lebih bersih, maju, dan manusiawi.
Di website resmi, mereka selalu memperbarui informasi terbaru. Salah satunya kepastian Ahok maju di jalur independen berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono yang berjudul 'Teman Ahok Usung Ahok - Heru Jalur Independen'.
Begini isinya:
Minggu malam (6/3) sekitar pukul 19.00 kami seluruh pendiri Teman Ahok menyambangi kediaman Pak Ahok di Pantai Mutiara. Kami diterima dengan baik sekali dan dapat hidangan empek-empek yang sangat enak.
Tujuan kami malam kemaren hanya satu, yaitu meminta Pak Ahok segera memutuskan nama calon wakil beliau di Pilkada nanti. Kami menyampaikan bahwa waktu sudah semakin sempit sehingga mau tidak mau kami harus dapat nama calon wakil malam itu juga. Kami sadar dari awal bahwa proses ini bukan hanya mengumpulkan dukungan, tetapi juga menginput formulir ke database agar bisa direkap dengan rapi ke form KPU, filing berdasarkan kelurahan, dan penggandaan dukungan. Kami ingin semuanya rapi dan tidak terburu-buru supaya KPU juga lebih mudah melakukan verifikasi terhadap dukungan ini.
Dalam pembicaraan semalam Pak Ahok menyatakan bahwa idealnya beliau tetap berpasangan dengan Pak Djarot Saiful Hidayat, wakil beliau saat ini. Sebab Pak Djarot sudah teruji sebagai Wakil Gubernur dan sejauh ini dinilai cocok dengan Pak Ahok. Namun kami tentu tidak ingin berjudi terlalu banyak. Kami bersedia memasukkan nama Pak Djarot dalam form dukungan KTP jika beliau bersedia maju melalui Independen sekalipun nanti tidak didukung oleh PDIP. Jika tidak, tentu pekerjaan kami akan sia-sia. Karena tidak mendapatkan kepastian soal itu dan Pak Ahok, kami meminta nama lain yang lebih pasti. Pak Ahok menyodorkan nama Pak Heru Budi Hartono, kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemda DKI.
Pak Ahok bercerita tentang pribadi dan karakter Pak Heru yang sengat sejalan dengan Pak Ahok. Beliau adalah satu Pegawai Negri sipil yang berani pasang badan untuk memperjuangkan transparansi perencanaan dan penggunaan anggaran di DKI. Dengan memasukkan nama Pak Heru, Pak Ahok juga ingin memperlihatkan bahwa di DKI ada birokrat yang baik dan terpuji. Dan orang-orang seperti inilah yang perlu dipromosikan agar menjadi contoh.
Pak Heru akhirnya dihadirkan semalam di Rumah Pak Ahok meski terlambat beberapa jam. Kami secara langsung berbicara kepada beliau dan menanyakan kesediaan untuk dicalonkan sebagai wakil Pak Ahok. Jika tidak mendapatkan kepastian kami akan terus meminta nama lain. Kami tidak bisa lagi menunggu karena sudah meminta nama wakil jauh-jauh hari. Pak Heru menyatakan bersedia, dan sekaligus nanti bersedia untuk mundur dari posisinya sebagai PNS DKI menjelang didaftarkan ke KPUD.
Jadi minggu malam sekitar pukul 21.30 adalah detik-detik bersejarah bagi kami. Satu langkah lagi kami mendekati pembuktian sejarah di negeri ini. Bahwa jika anak-anak muda bergerak dengan satu cita-cita bersama, maka insya allah tidak ada yang bisa membendungnya. Kami belajar dari para pemuda tahun 1945 yang menculik dan memaksa para tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan. Tanpa nyali dan kegilaan seperti itu, 17 Agustus 1945 tidak akan pernah ada. Kami tentu tidak bisa sehebat mereka. Tapi kami sedang belajar mewujudkan sebuah cita-cita untuk kebaikan Indonesia di masa depan. Semoga anak-anak muda di berbagai penjuru negeri bangkit danmelakukan hal yang sama.
Kami sadar Pak Ahok sedang mempertaruhkan banyak hal jika memilih bersama kami. Bagaimana pun tentu lebih enak mau melalui partai politik. Kendaraan tersedia, dan dukungan politik pun bisa didapatkan. Sebaliknya memilih jalur independen bersama kami penuh risiko. Data kami harus betul-betul siap dan rapi agar bias lolos verifikasi KPUD nanti. Dan yang terberat bagi Pak Ahok tentu ini membuka front perseteruan dengan seluruh partai politik. Kami sadar bahwa partai politik punya jaringan di seluruh level pemerintahan dan lembaga negara. Sebuah kekuatan yang bisa saja digunakan untuk menekan bahkan menghadang pencalonan Pak Ahok. Tapi akhirnya beliau memilih bersama kami dengan segala risiko karena tidak mau mengecewakan Teman Ahok. Buat kami itu suatu kehormatan tetapi juga beban berat agar tidak mengecewakan beliau.
Dengan kesediaan itu, maka mulai hari ini, dalam formulir dukungan Teman Ahok akan tercantum nama Pak Heru Budi Hartono sebagai calon wakil untuk Basuki Tjahaja Purnama. Teman-teman, mari kita wujudkan impian ini. Ahok sebagai calon gubernur independen selangkah lagi di depan mata kitaa
Advertisement