Devisa RI Bertambah Berkat Gerhana Matahari Total

Indonesia kebanjiran wisatawan asing gara-gara fenomena gerhana matahari total.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Mar 2016, 06:41 WIB
Indonesia kebanjiran wisatawan asing gara-gara fenomena gerhana matahari total.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang mengalami gerhana matahari total (GMT). Ini merupakan fenomena alam yang langka, sebab hanya terjadi setiap 350 tahun sekali.

Tidak heran, langkanya momen ini dimanfaatkan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan Indonesia ke wisatawan internasional. Diperkirakan wisatawan asing bakal membludak gara-gara fenomena GMT ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya‎ mengungkapkan setidaknya ada 12 kota di Indonesia yang menawarkan fenomena GMT. Ke-12 kota tersebut semuanya wilayah yang berada di garis khatulistiwa dan masing-masing kota memiliki beberapa spot khusus untuk melihat GMT.


Arif menargetkan fenomena ini mampu meningkatkan branding 'Wonderful Indonesia' dan otomatis dengan cepat dapat meningkatkan penerimaan devisa dari wisman.

"Target devisa‎ yang bisa masuk sekitar Rp 150 miliar, dan saya pikir ini akan terlampaui," kata Arief dalam keterangannya, Rabu (9/3/2016).

Dari target tersebut, Arief mengungkapkan akan diterima dari setidaknya 10 ribu wisman. Namun, melihat beberapa kota hingga kemarin, jumlah wisman sudah melebihi apa yang ditargetkan.

Sebab, target 10 ribu wisman tersebut sudah terpenuhi dari satu provinsi, yaitu Sulawesi Tengah.‎ Provinsi berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa ini tampaknya memang lebih beruntung dibanding 11 provinsi lainnya yang akan dilintasi GMT.

Banyaknya wisman ke Sulteng karena di wilayah ini memiliki titik pantau terbanyak yang tersebar pada lima kabupaten, yakni Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna dan Banggai, serta Kota Palu. Mengenai jumlah wisman terbanyak, Sigi menjadi jawaranya.

Zulfikar Usman, Direktur Hasan Bahasuan Institute (HBI) yang akan menggelar festival seni budaya di Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi‎, mengatakan berbagai festival telah disiapkan untuk para pengunjung GMT. Diharapkan para pengunjung bisa membuat mereka betah berlama-lama di kota ini, serta memikat hati turis untuk kembali lagi berkunjung di kesempatan berikutnya.

"Festival seperti ini penting karena sebagian besar pengunjung asing nanti adalah mereka yang baru pertama kali datang ke Indonesia," tutur Zulfikar.

HBI akan menyajikan seni budaya dari berbagai daerah di Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah. Antara lain, tari kolosal Raego dari Kabupaten Sigi, yang melibatkan 40 orang penari ditambah 10-an orang pemain musik. (Yas/Ndw)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya