Ribuan Warga Salat Gerhana di Masjid Istiqlal

Ribuan warga Jakarta memadati Masjid Istiqlal untuk menunaikan ibadah shalat Gerhana atau sholat Khusuf.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Mar 2016, 07:27 WIB
Suasana khusyuk di Halaman Masjid Istiqlal saat melaksanakan Salat Istisqo, Jakarta, Minggu (1/11/2015). Indonesia kini sedang mengalami kemarau berkepanjangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga Jakarta memadati Masjid Istiqlal untuk menunaikan ibadah salat gerhana atau sholat Khusuf, Rabu, (9/3/2016). Rencananya, Shalat Gerhana di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu dimulai pukul 07.00 WIB.

Pantauan Liputan6.com, warga telah berdatangan sejak pukul 06.00 WIB, mereka tampak memasuki Masjid Istiqlal melalui 2 pintu, salah satu pintu yang paling padat dilewati yaitu pintu Alfattah. Warga yang membawa kendaraan tampak memarkirkan kendarannya di lapangan parkir Masjid Istiqlal di 2 titik.

Sementara itu, aparat kepolisian dengan dibantu jajaran Satpol PP tampak mengatur arus lalu lintas yang tampak sedikit tersendat karena antrian kendaraan warga yang akan menunaikan salat di Istiqlal.

Salah seorang warga, bernama Erick sengaja datang dari ke Istiqlal untuk menunaikan shalat Gerhana sekaligus menyaksikan Gerhana. "Iya, salat, sekalian lihat Gerhana. Kapan lagi salat Gerhanan, kan ini sangat langka ya," ucap warga Condet, Jakarta Timur itu.

Erick yang datang bersama 3 orang kerabatnya berharap, peristiwa Gerhana Matahari ini menjadi nikmat dan membawa keberkahan bagi warga Jakarta. "Makanya untuk menyampaikan rasa syukur kita adabaiknya shalat Gerhana. Kapan lagi coba, belum tentu kan 10 tahun sekali persitiwa sepert ini," ucap dia.

Salat itu akan diimami Ahmad Husni Ismail, sementara khotbah akan disampaikan langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar.

Selain dihadiri ribuan warga, tampak pula beberapa pejabat yang hadir, beberapa diantaranya yaitu para anggota DPR RI dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin yang duduk di barisan terdepan.

Salat Kusuf di Masjid Istiqlal akan berbeda dengan salat Gerhana yang biasa dilakukan dan diajarkan dalam sunnah Rasulullah, Muhammad SAW.

Menurut Kepala protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, salat Gerhana Matahari tak akan mengikuti ajaran Nabi di mana salat dilaksanakan dari awal gerhana muncul hingga langit kembali terang.

"Kalau di zaman Rasul dulu bacaannya panjang, Mas, tapi sekarang itu ya enggak mungkin. Sekarang kita kan pada sibuk," ujar Abu Hurairah padaLiputan6.com di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, 8 Maret 2016.

Menurut Abu, jika sunnah Rasulullah Muhammad SAW diikuti dan diterapkan saat salat Kusuf, Rabu, 9 Maret 2016 itu, bakal menganggu para tamu VIP dan jemaah yang memiliki jadwal padat.

Sekarang kan kita banyak kepentingan, ada anak di rumah, ada urusan ini, ada urusan itu. Kalau dipaksakan (salat sesuai sunnah Rasulullah) juga, emang orang yang ikut itu punya waktu semua? Kan, enggak, apalagi tamu-tamu VIP. Mereka pekerjaannya banyak," tutur Abu Hurairah.


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya