Hujan Guyur Maluku Utara, Peneliti Lapan dan NASA Tutup Teleskop

Rencananya, Lapan dan NASA memanfaatkan gerhana matahari total sebagai objek penelitian.

oleh Anton William diperbarui 09 Mar 2016, 07:44 WIB
Hujan deras mendadak mengguyur Kota Maba, Maluku Utara menjelang Gerhana Matahari Total.

Liputan6.com, Maluku Utara - Hujan deras mendadak mengguyur Kota Maba, Maluku Utara menjelang gerhana matahari total. Para peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan National Aeronautics and Space Administration (NASA) segera menyelamatkan instrumen penelitian mereka agar tak basah.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Rabu (9/3/2016) para peneliti Lapan langsung menutupi teleskop, kamera, dan spektograf dengan terpal berwarna perak. Para peneliti kemudian berteduh sambil mengecek telepon genggam.

Peneliti NASA tak kalah sigap. Mereka mengangkat tenda berukuran 4x6 meter untuk melindungi teleskop, kamera, dan lensa polarisasi yang mereka miliki. Mereka juga mencabuti kabel-kabel yang terhubung dengan instrumen. Sebuah genset dijaga tetap menyala di samping teleskop.

Menurut peneliti Lapan Rhorom Priyatikanto, teleskop masih disiagakan untuk penelitian. Menurut dia, teleskop segera difungsikan begitu hujan reda dan langit bebas awan. "Teleskop dalam posisi stand by," ujarnya di Pendopo Kota Maba, Maluku Utara.

Lapan dan NASA memanfaatkan gerhana matahari total sebagai objek penelitian. Lapan merencanakan pengamatan spektrum korona matahari. Sedangkan NASA akan menggunakan lensa polarisator untuk mempelajari korona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya