Liputan6.com, Mexico City - Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, membandingkan cara berpidato kandidat Presiden AS, Donald Trump, dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Meksiko Excelsior, Enrique Pena menyebut cara berpidato Trump terdengar 'kasar dan tak menyenangkan'. Dia menambahkan, "Itu cara yang dilakukan Mussolini (pemimpin fasis Italia) dan Hitler."
Presiden Meksiko itu juga mengatakan bahwa Trump telah melukai hubungan AS dan Meksiko. Hal tersebut dikutip Liputan6.com dari BBC, Rabu (9/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Donald Trump pernah berkata bahwa jika terpilih, maka ia akan membangun tembok sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah para migran masuk ke Amerika secara ilegal.
Kandidat dari Partai Republik tersebut juga menegaskan bahwa Meksiko akan membayar dinding perbatasan itu. Namun, Presiden Pena Nieto tak menggubris hal tersebut.
Ia berkata bahwa tak ada skenario di mana Meksiko akan membayar tembok seperti itu.
Donald Trump secara terang-terangan memerangi imigrasi yang tak berdokumen dan hal tersebut tertera dalam papan kampanyenya. Ia juga telah menghina Meksiko pada Juni lalu, ketika menyebut imigran ilegal Meksiko sebagai 'penjahat dan pemerkosa'.
Presiden Pena Nieto berkata, "Trump menawarkan solusi yang sangat mudah dan sederhana untuk masalah yang sebenarnya rumit untuk dipecahkan."
"Dan ada episode dalam sejarah manusia, sayangnya, di mana ekspresi dari pidato dengan suara kasar dan tak menyenangkan tersebut hanya menyebabkan situasi yang buruk ...," ujarnya.
"Dan itulah bagaimana Mussolini dan Hitler masuk, mereka mengambil untung dari situasi, misalnya saja dalam sebuah masalah, ketika manusia melalui krisis ekonomi," tambahnya.
Walaupun Presiden Pena Nieto hingga sekarang tetap tak mau berkomentar soal pencalonan Trump, namun ia tetap menghargai proses politik yang berlangsung di AS.
Namun, Presiden Meksiko sebelumnya, Vicente Fox, lebih blak-blakan. Pada siaran langsung di televisi, ia menyatakan tak sudi membayar dinding perbatasan yang ditawarkan oleh Trump.
Felipe Calderon yang memerintah Meksiko dari 2006 hingga 2012 juga tak menggubris ide tersebut. Ia berkata, "Rakyat Meksiko, kita tak akan membayar satu sen pun untuk dinding bodoh seperti itu!"