Kenapa Tak Boleh Melihat Gerhana Matahari Total di Air?

Sejumlah pakar selalu menyarankan untuk tidak melihat gerhana matahari total secara langsung.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Mar 2016, 10:00 WIB
Gerhana matahari sebagian yang terjadi Jakarta. (Hotnida Sary/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Melihat gerhana matahari total (GMT) di air tidak dianjurkan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa risiko membuat mata rusak masih ada ketika melihat gerhana di dalam air karena masih terjadi pantulan.

Sejumlah pakar selalu menyarankan untuk tidak melihat gerhana matahari total secara langsung. Mereka menyarankan untuk menggunakan kacamata khusus atau melihatnya dengan cara tidak langsung seperti lewat layar televisi.

"Di air, meski termasuk cara melihat tidak langsung, tetap tidak dianjurkan karena masih terjadi pantulan," kata Dokter Mata RSCM-FKUI, Dr Gitalisa Andayani, SpM(K) kepada Health Liputan6.com, Rabu (9/3/2016).

Gita menjelaskan, kacamata yang dianjurkan untuk melihat gerhana matahari pun hanya yang berukuran 100 - 400 nanometer yang memang mampu menahan panjang gelombang (cahaya) baik yang visible maupun non-visible.

"Selain menahan keduanya, kacamata itu juga harus bisa menahan sinar UV," Gita menjelaskan.

Hanya saja kacamata yang memiliki kualitas seperti itu tidak selalu ada. Yang dibagikan selama ini tidak memenuhi kriteria itu. Jadi sebaiknya, pilihlah kacamata berukuran lebar seperti yang dikenakan para tunanetra.

"Yang dari sampingnya juga menahan sinar tidak masuk. Tapi itu tidak selalu ada," kata dia mengenai bentuk kacamata yang aman untuk melihat gerhana matahari total 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya