Liputan6.com, Batam - Gerhana matahari sebagian terjadi di Batam. Namun, tak seperti warga di beberapa daerah yang antusias ingin menyaksikan fenomena ini, masyarakat Batam justru bersembunyi di dalam rumah.
Petugas keamanan di Pantai Nongsa, Batam, Khanavi menuturkan, warga di sekitar pantai itu memilih tidak ke luar rumah karena takut buta terkena radiasi akibat gerhana matahari total.
"Sebelumnya pernah ada imbauan dari pemerintah terkait gerhana matahari, masyarakat tidak diperbolehkan menatap matahari langsung saat gerhana," ujar Khanavi di Pantai Nongsa, Batam, Rabu (9/3/2016).
Karena himbauan itu, kata Khanavi, warga Batam takut ke luar rumah karena khawatir buta saat gerhana matahari.
Baca Juga
Advertisement
Suasana Pantai Nongsa pun sepi meski hari libur. Menurut Edwar (57) salah seorang pengunjung pantai itu mengatakan, biasanya pantai itu selalu ramai apalagi ketika libur.
"Tidak biasanya, lokasi wisata pantai ini sepi, padahal ini hari libur," ucap Edwar.
Edwar mengaku sengaja datang ke pantai itu untuk melihat gerhana matahari meski hanya sebagian.
"Walaupun Batam tidak seperti daerah lain, kami tepat menikmati suasana gerhana matahari dengan berfoto," ujar Edwar.
Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan awal munculnya gerhana matahari di Kepulauan Riau terjadi pada pukul 06.22 WIB. Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 07.23 WIB dan berakhir pada 08.33 WIB dengan total durasi 2 jam 10 menit.
BMKG mengimbau kepada warga Batam agar tidak menyaksikan gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang.
Sebab, sorotan sinar yang keluar dari gerhana matahari cukup tajam dan sangat berbahaya bagi pengelihatan jika dilihat secara langsung.