Dinkes DKI Temukan Campuran Obat Palsu dan Kedaluwarsa di Klinik

Jajaran Polda Metro Jaya bersama Dinkes DKI Jakarta akhirnya menyegel Klinik Yayasan Bhakti Mulia atau Klinik Yayasan Seribu Pulau.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Mar 2016, 12:30 WIB
Dinkes DKI Temukan Campuran Obat Palsu dan Kedaluwarsa di Klinik

Liputan6.com, Jakarta Jajaran Polda Metro Jaya bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta akhirnya menyegel Klinik Yayasan Bhakti Mulia atau dikenal dengan Klinik Yayasan Seribu Pulau. Klinik yang beralamat di Jln Cilincing Bhakti VI nomor 14 RT 008 RW 06 Cilincing, Jakarta Utara diduga tak berizin atau ilegal.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan DKI Jakarta Maria Margaretha mengatakan, pihaknya menemukan banyak obat-obat kedaluwarsa yang tersimpan di klinik itu. Dan ternyata obat kedaluwarsa tersebut dicampur dengan obat yang baru. Diduga untuk menghemat. 

"Sebenarnya kan obat kedaluarsa harus dibuang dan tidak disimpan. Dan kami menemukan obat kedaluwarsa dicampur dengan (obat) yang baru," kata Maria di lokasi, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8 maret) sore, ditulis Rabu (9/3/2016).

Ia melanjutkan, untuk syarat operasional, klinik juga harusnya mengantongi izin dari Dinkes dan lingkungan soal pembuangan limbah yang beroperasi sejak tahun 1999 itu. Klinik milik Masunah itu juga diduga kuat memperkerjakan bidan yang tidak memiliki izin praktik.

"Klinik ini memang beroperasi sejak 1999. Persyaratan yang tak kalah penting adalah persyaratan pembuangan limbah. Dan untuk kita ketahui bersama, bahwa 8 tenaga kerja atau 8 bidan yang bekerja di sini tak bisa menunjukkan izin praktik," tambah Maria.

Ditemui di lokasi, anak Masunah, Raden Catur Wibowo mengatakan, obat-obatan kedaluwarsa yang ditemukan, dipastikan tidak lagi digunakan. Dia juga menampik soal dugaan adanya alat-alat kedokteran yang ditemukan petugas merupakan alat untuk melakukan praktik aborsi.

"Kedaluwarsa itu ya memang kita enggak dipakai lagi. Boleh deh ditelusuri, apakah pasien-pasien disini pakai yang sudah expired? Ya enggak mungkin dong. Alat kedokteran kita enggak ada yang buat aborsi. Yang ada itu alat untuk spesialis kandungan dan hanya memeriksa untuk USG saja," kata Catur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya