Liputan6.com, Jakarta - Margaret Byrne telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Sunderland. Sikap ini diambil setelah wanita berusia 36 tahun tersebut kembali dari liburan selama sepekan di Portugal.
Byrne sebelumnya telah menuai banyak kritik akibat skandal Adam Johnson. Byrne dituding tidak bijak karena tetap mengizinkan Johnson bertanding usai meniduri seorang fan wanita di bawah umur. Bila tidak mengundurkan diri, banyak yang menganggap Byrne juga akan segera dipecat oleh manajemen.
Baca Juga
- Modus Winger Sunderland Cabuli Suporter ABG di Dalam Mobil
- Lewat Twitter, PSG Sebut Striker Chelsea Penipu Ulung
- Mengintip Pesta Ulang Tahun Adik Seksi Neymar
Advertisement
"Saya terima Mr Johnson harusnya tidak diizinkan bermain lagi, terlepas dari apa pembelaan yang akan dibuatnya. Itu adalah penilaian yang sangat keliru dan saya bertanggung jawab penuh," katanya.
Seperti dilansir Dailymail.co.uk, Johnson telah divonis bersalah oleh pengadilan atas kasus pencabulan di bawah umur. Pemain berusia 28 tahun tersebut kini diancam hukuman penjara selama 10 tahun.
Byrne sebenarnya sudah megetahui perbuatan Johnson. Sebab polisi telah mengirimkan transkrip pemeriksaan Johnson kepadanya. Dalam rekaman tersebut, Johnson mengaku telah mencium dan menggoda korbannya. Bryne juga mendapatkan 834 pesan WhatsApp Johnson dengan korban.
Meski demikian, Bryne seakan menutup mata. Dia tetap memberikan izin kepada Johnson hingga setahun lamanya. "Bertentangan dengan apa yang telah disarankan, saya tidak mengerti kalau Johnson bakal mengubah pengakuannya di pengadilan," bebernya. "Saya heran saat dia mengaku."
Manajemen Sunderland juga telah menerima pengunduran diri Byrne." 'Margaret, dalam perannya sebagai CEO bertanggung jawab untuk menjalankan klub. Dia juga bertanggung jawab atas tindakan yang diambil oleh klub dalam kaitannya dengan (Adam) Johnson," pernyataan resmi Sunderland.
'Sunderland AFC mengakui bahwa Margaret (Byrine) selalu bertindak dalam kepentingan terbaik bagi klub, namun telah jelas bahwa melalui investigasi internal yang kami lakukan dalam hal ini keputusan yang telah diambil oleh Margaret adalah kesalahan," bunyi pernyataan resmi Sunderland lainnya.