Liputan6.com, Pontianak - Ribuan jamaah salat sunah gerhana atau Kusuf, tumpah ruah di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Saking banyaknya, banyak jamah yang terpaksa harus salat di halaman parkir masjid termegah di bumi Khatulistiwa ini.
Melihat begitu antusias warganya, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, mengaku kaget. Orang nomor satu di Kota Pontianak ini tidak mengira akan sebanyak itu jamaah yang melaksanakan salat sunah Kusuf.
"Yang jelas hari ini saya kaget melihat jaamah yang akan melaksanakan salat," tutur Sutarmidji, Rabu (9/3/2016), selepas melaksanakan salat sunah Kusuf di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Selatan.
Midji, sapaan akrabnya menyatakan, jumlah jamaah yang melaksanakan salat sunnah gerhana melebihi dari perkiraan semula.
Ia berpendapat, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat terutama umat Islam yang dianjurkan salat sunnah gerhana semakin menyadari arti penting melihat satu fenomena alam.
Baca Juga
Advertisement
"Kejadian langka ini tidak hanya sekadar dilihat sebagai fenomena alam. Tetapi keyakinan, bahwa peristiwa gerhana ini merupakan kekuasaan Allah SWT," tutur dia.
Ia menjelaskan, jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, maka fenomena alam ini bisa dipetik sebagai suatu bahan kajian. Pasalnya, di dalam Alquran, Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk selalu mengkaji apa makna dari setiap peristiwa.
"Semua itu sebenarnya untuk membuat manusia semakin berpikir dan mencari jawaban-jawaban dari peristiwa itu," demikian ia menjelaskan terkait fenomena alam langka itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid mengatakan, ada beberapa tamu dari Malaysia dan Singapura yang datang menyaksikan detik-detik gerhana matahari.
Meskipun pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak jumlah kunjungan wisatawan untuk melihat peristiwa alam yang langka ini, namun dirinya yakin beberapa wisatawan ada yang melihat di lokasi lain di Kota Pontianak seperti dari pinggiran Sungai Kapuas dan lainnya.
"Kota Pontianak juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dengan memberikan bantuan kaca mata untuk melihat gerhana matahari," kata dia.
Ia mengklaim, Gerhana matahari sebagian yang terjadi di Kota Pontianak juga menarik minat wisatawan dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darusalam.