Liputan6.com, Jakarta - Tara Basro, salah seorang pemain dalam Ini Kisah Tiga Dara besutan Nia Dinata menyebutkan pengalaman baru saat beraksi di film itu. Film yang terinspirasi dari Tiga Dara asuhan Usmar Ismail (1956) yang menampilkan drama musikal, Tara Basro diminta menunjukkan kemampuan vokalnya.
"Aku punya pengalaman baru saat bermain di film Ini Kisah Tiga Dara. Untuk menyanyi dan menari merupakan hal yang baru. Jujur saja, aku kan basic-nya akting," ujar Tara Basro saat ditemui di lokasi syuting di Maumere, NTT, baru-baru ini.
Tara Basro tak menampik jika berakting di Ini Kisah Tiga Dara menjadi tantangan tersendiri, terkadang sulit dilakukan. Namun Tara Basro berusaha melakukan semuanya yang terbaik.
Baca Juga
Advertisement
Tara Basro mengungkapkan, "selama ini, menyanyi memang hanya sekedar hobi. Aku tak menyangka jika harus menyanyi di depan banyak orang. Tapi memang aku sempat audisi untuk musikal, penasaran dengan prosesnya."
"Pengalaman baru ini memang sangat menyenangkan. Akhirnya, aku jadi tahu bagaimana rasanya berakting yang disertai dengan menyanyi dan menari di depan kamera, semuanya menjadi satu. Cukup sulit awalnya, tapi seru," kata Tara Basro sambil tertawa.
Tara Basro pun kerap kali berbagi bertanya dengan Shanty, pemain lainnya di Ini Kisah Tiga Dara yang berperan sebagai kakak pertama. Shanty merupakan satu-satunya penyanyi yang ikut terliba dalam proses film ini.
Menurut Tara Basro, belajar bernyanyi bersama Shanty dan Tatiana Akman--adik ketiga--juga menjadi cara ampuh membangun chemistry sebagai saudara di Ini Kisah Tiga Dara. Film Ini Kisah Tiga Dara ternyata juga dimeriahkan penampilan dari artis ternama lainnya, Titiek Puspa, Ray Sahetapy, hingga Rio Dewanto.
Film Tiga Dara berkisah tentang cerita sederhana sebuah keluarga yang memiliki tiga anak perempuan. Sesuai paradigma masyarakat Indonesia, wanita yang cukup umur tapi belum menikah akan membuat keluarga merasa ketar-ketir. Selain itu, Nia Dinata juga mengungkapkan perbedaan film Ini Kisah Tiga Dara dengan karya legendaris milik Usmar Ismail. "Film ini saya angkat karena melihat beberapa fakta mengenai wanita yang belum menikah di era modern. Karakter yang diambil pun sangat kuat, menunjukkan peran wanita saat ini," ujar Nia Dinata.
(Des/Mer)