Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menunjukkan keseriusannya dalam percepatan pembangunan pembangkitan listrik 35 ribu Mega Watt (MW). Melalui PGE, Pertamina membangun pembangkit dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan mengatakan, salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PGE yang turut berperan dalam program 35 Ribu MW adalah PLTP Ulubelu. Pembangkit tersebut akan meyumbang 220 MW atau setara 9.570 barel setara minyak (Barel Oil Equvalent Per Day/ BOEPD) pada 2017.
"Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP)Ulubelu yang dioperasikan PT PGEmemanfaatan energi panas bumi di daerah KabupatenTanggamus-Lampung," kataIrfan, diJakarta Kamis (10/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Energi listrik sebesar 220 MW tersebut rencananya akan didapat dengan selesainya pembangunan PLTP Unit 3 yang diharap mulai commercial on date (CoD) pada pertengahan triwulan tiga ini, dan akan menyumbang tambahan listrik sebesar 55 MW, sementara melalui total proyek PLTP Unit 4 diharapkan dapat CoD pada Juni 2017 sehingga akan menambah pemanfaatan energi panas bumi sebesar 55 MW.
Total investasi yang dikucurkan untuk pembangunan PLTP Unit 3 dan 4 senilai US$ 397 Juta yang didanai oleh Pertamina dan World Bank, saat ini kemajuan proyek Unit 3 dan 4 mencapai 79,65 persen.
"Proyek pembangunan PLTP Unit 3 dan 4 ini merupakan proyek yang tahun lalu ground breaking diresmikan oleh Presiden Jokowi di Kamojang dan sampai saat ini kami yakin dapat ahead satu bulan dari rencana," tutur Irfan.
Sebelumnya, khusus untuk warga Kota Pisang, PGE Area Ulubelu telah berkontribusi sebesar 110 MW melalui pengoperasian PLTP Unit 1 dan 2 di tahun 2012. Keduanya, PLTP tersebut mampu memenuhi kebutuhan listrik sebesar12,8 persesndari total kebutuhan listrik di Lampung. Jika PLTP 3 dan 4 sudah beroperasi akan memenuhi kebutuhan listrik 25 persen dari total kebutuhan listrik di Lampung.
“PGE berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan energi bersih yang ramah lingkungan sehingga bisa membantu mengurangi emisi carbon secara berkesinambungan”, ujar Irfan.
Untuk itu PGE mencanangkan target installed capacity di atas 1.000 MW di tahun 2021 dan pada tahun 2030 diharapkan mencapai 2.700 MW.
Saat ini PGE memiliki 12 Wilayah Kerja Panasbumi dengan total kapisitas pembangkitan sebesar 437 MW yang dihasilkan dari 3 Area panas bumi yaitu: Kamojang (235 MW), Ulubelu (110 MW), Lahendong (80 MW) dan Sibayak (12 MW). Selain itu saat ini secara paralel PGE JUGA sedang melakukan pembangunan proyek-proyek panas bumi dengan total kapasitas SEBESAR 510 MW, yang terdiri dari:
1. Ulubelu unit 3 kapasitas 55MW, direncanakan COD Agustus 2016
2. Lahendong unit 5 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Desember 2016
3. Karaha unit 1 kapasitas 30 MW, direncanakan COD Desember 2016
4. Lumutbalai unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Desember 2016
5. Ulubelu unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2017
6. Lahendong unit 6 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Juli 2017
7. Lumutbalai unit 2 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2018
8. Hululais unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Januari 2018
9. Sungai penuh unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2019
10. Lumutbalai unit 3 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2022
11. Lumutbalai unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2023.
(Pew/Gdn)