Liputan6.com, Jakarta - Tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, meski namanya tengah menjadi perbincangan setelah didapuk Ahok sebagai pendampingnya pada Pilkada DKI 2017, Heru Budi Hartono mengaku tetap fokus menjalani kesehariannya sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.
"Persiapan khusus cuma berdoa supaya lancar. Nanti paling banyak-banyak diskusi sama Pak Ahok," kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Dia mengungkapkan, diskusi yang dilakukan dengan Ahok saat ini sebatas nasib jabatan dan statusnya sebagai PNS bila nanti benar-benar mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Selain itu belum ada hal yang krusial.
Baca Juga
Advertisement
"Selama pertemuan, Pak Ahok cuma nanya, Pak Heru siap mundur enggak? Ninggalin PNS? Nanti ketemu bulan Oktober 2017 lho, enggak gajian selama itu. Saya bilang siap. Semua ada risikonya. Kalau enggak kepilih, santai aja, nikmatin hidup," tutur Heru.
Begitu kabar pencalonannya dengan Ahok menyeruak, berbagai dukungan diakuinya terus mengalir. Mulai dari keluarga, teman kuliah, sekolah, hingga berbagai komunitas. Keluarga juga menjadi pendukung paling utama sejauh ini.
"Istri bilang, ya sudah apa yang diberikan amanah gubernur dijalani. Jangan perlihatkan ambisi. Kalau kata anak, bismillah aja. Temen juga ada yang SMS, katanya siap jadi tim relawan tanpa pamrih," ungkap Heru.