Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I untuk Terminal Multi Purpose akan selesai pada akhir 2016 dan efektif beroperasi pada kuartal 1 2017. Saat ini pembangunan fisik terminal multi purpose Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai 42 persen.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mengatakan, proses pembangunan Terminal Multi Purpose Pelabuhan Kuala Tanjung ini relatif cepat sejak peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 27 Januari 2015 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tahap I, pelabuhan ini akan memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 km, dermaga sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14-17 mLWS.
"Letak strategis wilayah kerja Pelindo I yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan alur pelayaran terpadat di dunia merupakan potensi dan peluang yang harus dikembangkan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan sebagai Industrial Gateway Port yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri. Nantinya pelabuhan ini akan dikembangkan dalam empat tahap, yaitu tahap pertama, pengembangan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung (2015-2017), tahap kedua, pengembangan kawasan Industri di Kuala Tanjung seluas 3.000 Ha (2016-2018), tahap ketiga pengembangan Dedicated Terminal/Hub Port (2017-2019), dan tahap keempat, pengembangan kawasan industry terintegrasi (2021-2023).
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara ini sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui program tol laut. Pengembangkan Kuala Tanjung merupakan kunci untuk mengembangkan sektor logistik di Indonesia.
"Selain mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I juga mengoptimalkan potensi yang dimiliki salah satunya dengan mengoptimalkan pelayanan pada segmen Pelayanan Kapal atau Marine Service. Pelayanan Marine Service ini seperti pelayanan pemanduan laut dalam (Deep See Pilotage) di Selat Malaka, pelayanan kegiatan Ship To Ship Transfer (STS) atau kegiatan alih muat komoditas dari satu kapal ke kapal lain di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Dan pelayanan pemanduan dan penundaan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)," jelasnya.
Untuk optimalisasi bisnis maritim tersebut, Pelindo I telah menyiapkan segala sumber daya yang dimiliki seperti kesiapan SDM, fasilitas dan peralatan. Salah satunya adalah dengan menambah satu armada kapal, yaitu Kapal Tunda atau Tug Boat yang bernama Sei Deli V yang akan melayani kegiatan marine services di pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang merupakan cabang di wilayah Pelindo I yang berada di kawasan perairan Selat Malaka. (Dny/Zul)