Liputan6.com, Fairlawn - Seorang nenek berusia 93 tahun di negara bagian Ohio mendapatkan hadiah ulang tahun istimewa yang telah dinanti-nantinya selama 70 tahun terakhir.
Di hari ulang tahun pada Rabu lalu, Dorothy Louise Liggett mendapatkan ijazah SMA yang dulu gagal diraihnya.
“Penyesalannya bukan lagi penyesalan. Suatu ambisi yang terpenuhi," kata sang putra Donald Houston (67).
Baca Juga
Advertisement
Ijazah North High School diserahkan secara langsung kepada sang nenek di kota Fairlawn oleh David W. James, penyelia di Akron Public Schools (APS).
James tergugah hatinya setelah membaca surat dari anak perempuan sang nenek, Janice Larkin (73), yang sekarang tinggal di Monument Beach di negara bagian Massachusetts.
Dalam suratnya, Larkin menjelaskan bahwa ibunya hanya beberapa minggu saja dari kelulusan tahun 1942, tapi ia kemudian dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan telah menikah.
“Ketika saya membaca surat itu dan melakukan penelitian tambahan, saya tersentak karena cara perlakuan kepada Liggett sekian tahun lalu dan saya ingin melakukan sebisa mungkin untuk memperbaikinya," ungkap James.
“Bayangkan, meluangkan waktu 13 tahun untuk bersekolah, menjadi pelajar yang baik tapi tetap tidak bisa mendapatkan ijazah hanya karena alasan itu, itu sesuatu yang salah," lanjutnya lagi.
Liggett dan almarhum suaminya, John Houston, harus kabur ke negara bagian Kentucky untuk menikah dan kemudian menyadari bahwa Liggett kemudian hamil.
Rencananya, Liggett ingin menyelesaikan SMA dan kemudian menyusul kemanapun suaminya ditugaskan. Sang suami lulus dua tahun sebelumnya dari SMA yang sama dan bergabung dengan Angkatan Darat AS.
Rencana itu berubah ketika Liggett ditegur oleh seorang guru olahraga karena lupa membawa seragam olahraga. Ketika Liggett diminta ke ruang belajar, sang remaja membalas, “Tidak mau, saya sudah menikah. Saya pulang saja.”
Kelepasan bicara ini kemudian menjadi masalah karena kebijakan sekolah saat itu yang melarang murid-murid yang sudah menikah untuk tetap bersekolah.
“Ketika kami dibesarkan, ibu saya selalu berkeras agar saya dan saudara-saudara saya menamatkan SMA dan kemudian kuliah. Ia melakukan hal yang sama kepada cucu-cucu dan cicit-cicit, bahkan kepada anak-anak di lingkungan kami. Ia menjelaskan tentang pentingnya pendidikan dan mengatakan bahwa tidak menyelesaikan sekolah merupakan hal yang buruk," kata sang anak, Larkin.
Setelah kelahiran Larkin, mereka berkeliling AS karena dinas ayahnya di sejumlah markas militer di mana sang ayah menamatkan pelatihan pilot. Larkin dan ibunya bahkan sempat mengingap di perpustakaan di Kansas atau barak bekas kandang ayam di Oklahoma.
Sang nenek menerima ijazahnya sambil dikelilingi oleh 5 anaknya, para menantu, perwakilan sekolah, dan media. Mereka mengelilinginya sambil menyeret ke luar rumah untuk menerima kejutan manis itu.
Diane Bailey, salah satu putrinya, bertanya, “Apakah satu hal yang belum pernah kamu alami tapi kamu selalu angan-angankan?” Ibunya menjawab, “Kelulusan.”
“Nah, kamu sekarang lulus,” kata putrinya. Saudara sekandungnya mengeluarkan topi kelulusan dan memasangkan di kepala sang nenek.
Penyelia sekolah kemudian mendekati sang nenek yang tersedu-sedu karena telah usai menunggu selama 75 tahun untuk ini semua.
“Saya merasa bersalah tidak memiliki ini. Walaupun sudah berusia 93 tahun, saya tetap senang menerimanya," kata nenek Liggett sambil menangis tersedu-sedu.
Kata sang penyelia sekolah, “Untuk Dorothy ini merupakan kehormatan, tapi bagi kami ini merupakan pengakuan prestasinya selama menjadi siswi di APS.”
“Bisa saja ijazah diberikan kapanpun, tapi kami merasa hari ulang tahunnya merupakan saat yang tepat. Apa lagi hadiah yang lebih baik kepada pembelajar seumur hidup dan telah banyak memberi kepada banyak orang?”
Selamat, nenek. Salut.