Imam Besar Masjidil Aqsa: Kami Bangga dengan Indonesia

Jusuf Kalla mengingatkan dua faksi di Palestina agar bersatu untuk mempermudah jalan menuju kemerdekaan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Mar 2016, 11:06 WIB
Warga Palestina melambaikan bendera nasional mereka saat menunggu live-screening pidato Presiden Mahmud Abbas sebelum pengibaran bendera Palestina di markas besar PPB di New York, Rabu (30/9/2015). (AFP PHOTO/ABBAS Momani)

Liputan6.com, Jakarta Imam Besar Masjidil Aqsa Syekh Yusuf Abdelwahab Abu Snenah menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Syekh Yusuf datang untuk menyampaikan terima kasih dan meminta Indonesia terus mendukung kemerdekaan Palestina.

"Kami bangga dengan sikap Indonesia yang mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina," kata Syekh Yusuf di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Dalam pertemuan itu, Syekh Yusuf mengatakan sangat senang mendapat kunjungan dari Muslim Indonesia yang datang ke Masjidil Aqsa, Palestina. Sebagai kiblat pertama umat Muslim, dia yakin kedatangan Muslimin Indonesia menambah semangat perjuangan dan bisa merebut kembali Masjidil Aqsa dari belenggu Israel.

"Kami gembira melihat kedatangan kaum Muslimin Indonesia yang berkunjung untuk ibadah dan ziarah ke Masjidil Aqsa. Kedatangan seperti itu menjadi dukungan moril bagi bangsa Palestina, dan berharap semakin banyak kunjungan ke Masjidil Aqsa," ucap dia.

"Meski kondisi Timur Tengah sedang karut-marut, tapi bangsa Palestina tetap optimistis akan mencapai kemenangan. Salam dari rakyat Palestina. Insya Allah Baitul Maqdis akan kembali ke tangan kaum Muslimin jika kita bersatu," ujar Syekh Yusuf.

Pesan Jusuf Kalla

Di lain pihak, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina. Hasil KTT OKI yang baru selesai diselenggarakan di Jakarta menunjukkan komitmen besar Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Namun, ujar JK, segala daya upaya yang dilakukan oleh negara-negara sahabat akan sia-sia bila kedua kelompok besar Palestina Hamas dan Fatah tidak bersatu. Padahal, hal ini bisa mempermudah jalan menuju kemerdekaan.

"Saya sampaikan kepada Mahmoud Abbas, 70 tahun dunia telah mendukung bangsa Palestina. Dalam kurun waktu tersebut telah terjadi empat kali perang, yang justru membuat peta wilayah Palestina makin kecil. Semua harus realistis menyikapi kondisi tersebut.  Juga telah berlangsung 14 kali perundingan Palestina-Israel itu pun selalu gagal karena tidak menyatunya pemimpin Palestina sendiri," ucap JK.

JK memastikan Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina. Segala jalan, baik melalui politik maupun doa, akan tetap dilakukan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

"Saya tegaskan kembali bahwa Indonesia segera membuka kedutaan di Ramallah," ujar JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya