Liputan6.com, Tokyo - Anime Detective Conan belakangan ini menjadi buah bibir akibat satu episode yang menampilkan sisi erotis di Jepang. Hal tersebut mencuat usai salah satu lembaga pengawas penyiaran di Negeri Sakura itu menyampaikan keluhan tayangan dari masyarakat.
Seperti disampaikan Anime News Network, Jumat (11/3/2016), Organisasi Perbaikan Program dan Etika Penyiaran Jepang atau BPO (Japanese Broadcasting Ethics and Program Improvement Organization), mengumumkan daftar keluhan dari para pemirsa televisi yang disampaikan selama bulan Februari.
Baca Juga
Advertisement
Hasilnya, salah satu adegan yang memperlihatkan nyotaimori (praktek memakan sushi di atas tubuh wanita telanjang) dalam tayangan anime di malah hari, menjadi bahan pembicaraan yang kurang menyenangkan. Meski tak disebutkan secara spesifik judulnya, jelas Detective Conan pernah menampilkan nyotaimori.
Adegan bernuansa erotis dalam Detective Conan tersebut muncul di episode 808 yang mengudara pada 13 Februari 2016. Di situ, wajah dan tubuh wanita telanjang yang sedang menjadi alas sushi, disensor dengan berbentuk siluet.
Dari sekian banyak keluhan terhadap adegan tersebut, banyak pemirsa yang mempertanyakan pertimbangan etika, zona waktu saat program disiarkan, serta kemungkinan dampaknya terhadap anak-anak.
Sehingga, ini menjadi keluhan pertama melalui BPO yang melibatkan anime Detective Conan selama 10 tahun terakhir. Keluhan sebelumnya disampaikan pada 2006. Umumnya, banyak yang tak setuju dengan materi anime dan desain gambar Detective Conan. Pasalnya, gaya animasi anak-anak yang disuguhkan tidak sesuai dengan kisahnya yang berfokus pada pembunuhan.
Pemirsa Jepang juga sempat mengeluhkan salah satu anime yang mengudara pada bulan lalu. Para pemirsa memprotes anime Mr. Osomatsu ketika satu adegan masturbasi ditampilkan di layar kaca.
Sebelumnya, BPO menyampaikan keluhan pemirsa terhadap berbagai anime seperti: Yokai Watch pada bulan November karena adegan memakan pisang yang menjurus ke arah seksual; Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Orphans pada bulan Oktober terhadap adegan kekerasan; dan PriPara pada bulan Agustus yang menggmbarkan gadis kecil dengan pakaian renang dalam ending-nya.
Tak hanya Detective Conan dan judul-judul di atas. Beberapa anime yang menyampaikan keluhan ke BPO juga cukup banyak di masa lalu. Sebut saja Owarimonogatari, SHIMONETA, Chibi Maruko-chan, Gintama, Kan Colle, Yu-Gi-Oh! Arc-V, The Seven Deadly Sins, Akame ga KILL!, Your Lie in April, Hunter x Hunter, Blood-C, Fullmetal Alchemist, School Days, Magi, Higurashi no Naku Koro ni, Pokemon, dan NANA.