PLN Manfaatkan Aliran Sungai untuk Pemerataan Listrik

PLTMH Lebak Barang berfungsi maksimal dapat menerangi 7.000 rumah tangga di Pekalongan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Mar 2016, 20:49 WIB
Petugas PLN saat melakukan penertiban jaringan ilegal di tiang listrik PLN di Menteng Raya,Jakarta, (02/3). Pihak PLN akan menertibkan 48 lokasi yang dianggap ada jaringan ilegal. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memanfaatkan aliran sungai Sengkarang untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) Lebak Barang agar rasio elektrifikasi di Pekalongan, Jawa Tengah meningkat.

Direktur Bisnis PLN Regional Bagian Tengah Nasri Sebayang  mengatakan, PLN fokus meningkatkan  rasio elektrifikasi Nusantara, dengan memanfaatkan penggunaan energi baru terbarukan. Salah satunya dengan mengoperasikan PLTMH Lebak Barang berkapasitas 7 Mega Watt (MW).

"PLN memanfaatkan aliran sungai sengkarang untuk membangkitkan listrik," kata Nasri, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Nasri menuturkan, jika PLTMH Lebak Barang ini bisa berfungsi maksimal dan bisa dimanfaatkan dengan baik akan menerangi 7 ribu rumah tangga di wilayah tersebut. Karena itu, perlu dukungan masyarakat agar PLTMH tersebut terus beroperasi dengan baik.

"Kami harap dukungan warga untuk menjaga keberlangsungan PLTMH di Lebak Barang," tutur Nasri.

Nasri mengungkapkan, untuk membangun  PLTMH tidak mudah karena setiap hari mengalami banyak kendala mulai dari kontruksi dan kajian teknis.

Sementara terkait pemilihan lokasi di Kabupaten Pekalongan ini karena mempunyai potensi alam yang memenuhi syarat dibangun PLTMH.

"Meski pembangunannya banyak mengalami kendala, namun kami bersyukur kerja keras semua pihak terutama PLN kini terbayar. Saya optimistis bahwa PLTMH bisa beroperasi sampai dengan 100 tahun bergantung pada pemeliharaan dan berharap PLTMH ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," ujar Nasri.

PLTMH yang dibangun oleh PT Hidro Rizki Ilahi (HRI) tersebut mampu menghasilkan listrik sebesar 7 MW melalui tiga unit mesin dan masuk ke dalam sistem interkoneksi Jawa Tengah melalui transmisi 20 kV. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya