Liputan6.com, Fukushima - 5 Tahun silam, 11 Maret 2011, Jepang dilanda gempa dan tsunami dahsyat yang menewaskan lebih dari 18.000 orang atau hilang. Peringatan pun digelar setiap tahun untuk mengenang para korban.
Dalam peringatan ke-5 gempa dan tsunami Jepang tahun ini yang digelar di Tokyo, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/3/2016), Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe dan Kaisar Akihito pun ikut serta. Mereka bergabung dengan mengheningkan cipta massal untuk memberikan penghormatan.
Pada Jumat pukul 14.46 waktu Tokyo atau 17.56 WIB, saat gempa terdeteksi kala itu, orang-orang di seluruh Jepang menundukkan kepala, mengheningkan cipta mendoakan para korban.
Baca Juga
Advertisement
Bunyi lonceng terdengar saat hening cipta dilakukan. Transportasi metro bawah tanah pun dihentikan.
"Banyak orang yang terkena bencana ini sudah semakin tua, saya khawatir beberapa dari mereka mungkin merasa menderita hidup sendirian di tempat-tempat yang tak terjangkau perhatian kita," kata Kaisar Akihito pada upacara peringatan tersebut.
Sehari sebelum peringatan tersebut, PM Shinzo Abe menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk tenaga nuklir. Ia mengatakan Jepang tidak bisa berlama-lama meniadakan tenaga tersebut.
Semua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Jepang diperintahkan untuk ditutup, karena kekhawatiran atas keamanan setelah bencana Fukushima. Akibatnya pemerintah mengandalkan bahan bakar fosil impor yang mahal.
Hanya beberapa yang diperbolehkan beroperasi kembali, meskipun ada penentangan dari warga yang khawatir terjadi bencana kebocoran seperti PLTN Fukushima dulu kala.
Awal pekan ini, 2 pabrik diperintahkan untuk ditutup lagi karena kekhawatiran keamanan.
Secara keseluruhan 470.000 orang dievakuasi dari daerah sekitar Fukushima ketika ancaman radiasi meluas.
Pemerintah telah menghabiskan miliaran dolar untuk pekerjaan rekonstruksi, tapi banyak yang harus dibenahi, tak sedikit yang hancur total. Kendati demikian, Menteri Rekonstruksi Jepang, Takagi Tsuyoshi berjanji untuk melakukan yang terbaik.
Gempa bumi pada 11 Maret 2011 adalah salah satu yang paling kuat yang pernah tercatat. Lindu berkekuatan 9 skala Richter melanda lepas pantai, menciptakan gelombang air besar atau tsunami yang melanda pantai utara Jepang.
Hal ini juga memicu bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl, di pabrik nuklir Fukushima Daiichi akibat bocor. Bencana berikutnya terjadi akibat radiasi di wilayah yang meluas di sekitarnya, dan memaksa evakuasi lebih dari 160.000 orang lokal.
5 Tahun setelah bencana tersebut, sebagian besar belum bisa kembali ke rumah mereka. Meskipun kondisi sudah normal.