Berkat 500 Lintah, Ibu Ini Bisa Hamil dan Orgasme

Seorang wanita di London, Inggris mengklaim lintah telah menyelamatkan hidupnya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Mar 2016, 20:11 WIB
(Foto: Shanghaiist.com)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di London, Inggris,Nina Evans (50) mengklaim lintah telah menyelamatkan hidupnya. Setelah dinyatakan tidak bisa memiliki anak ketiga, dia pergi ke pengobatan tradisional dengan metode lintah. Kini dia merayakan ulang tahun anaknya dengan bahagia.

"Saya didiagnosis dengan mioma, fibroid prakanker pada usia 40 tahun. Saya kemudian melakukan terapi lintah untuk memiliki anak ketiga," kata ibu dua anak ini, seperti dikutip the Sun, Sabtu (12/3/2016).

Nina mengatakan, terapi lintah bukan hanya meningkatkan kesuburan, tapi juga membantu memperbanyak ASI dan orgasme yang lebih intens. 

 

"Lintah telah digunakan sejak zaman Mesir dan kita baru tahu apa yang bisa mereka lakukan. Saya tahu bahwa tanpa lintah saya tidak akan diberi kesempatan untuk memiliki anak saya, Noel pada usia 45," katanya.

Fibroid paling umum terjadi pada wanita usia 40-an dan awal 50-an. Gejalanya bisa berupa perdarahan berat, perasaan penuh di perut bagian bawah, perut bagian bawah yang membesar, sering ke toilet, seks menyakitkan dan nyeri punggung bawah.

"Satu-satunya pengobatan fibroid, dengan kombinasi obat atau operasi. Dalam beberapa kasus, mungkin butuh histerektomi," ujarnya.

Nina yang kini menjabat sebagai Direktur British Association of Hirudotherapy kemudian terpikirkan mencari alternatif untuk mengobati penyakitnya. Dan dia memilih lintah karena di tanah kelahirannya, binatang penghisap darah ini digunakan untuk berbagai macam penyakit.

"Lintah digunakan oleh sistem Jaminan Kesehatan Inggris (NHS) untuk membantu operasi plastik dan rekonstruksi karena mereka dapat meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah tertentu dari tubuh atau kulit," ujarnya.

Nina kemudian mengembangbiakkan lintah dan tidak memberinya makan hingga empat bulan. Setelah itu, Nina mulai dengan pengobatannya. Dia menempatkan banyak lintah di punggungnya. Setidaknya, selama beberapa hari, 500 lintah telah digunakan.

"Lintah melekat ke dekat leher rahim saya. Rasanya tidak nyaman. Namun hanya setengah jam lintah jatuh sendiri. Dalam tujuh hari saya merasa lebih baik. Saya pun berangsur-angsur membaik," katanya.

Nina sekarang menjadi salah satu pelopor perempuan yang giat memberikan masukan mengenai terapi lintah modern dan membantu British Association of Hirudotherapy mendapatkan pengakuan pemerintah sebagai organisasi terapi.

"Saya seorang wanita berpendidikan jadi saya melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mengajarkan orang bagaimana menggunakan terapi lintah. Mungkin terdengar gila tapi saya yakin lintah telah membantu memperbaiki sistem reproduksi saya dan membawa saya kembali ke usia 20-an," jelasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya