Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk optimis proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) bisa rampung sesuai target, yaitu pada 2018. Keberadaan alat transportasi massal ini akan mengintegrasikan sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Direktur III Adhi Karya Joko Prabowo mengatakan, beradaan LRT akan menghidupkan kegiatan ekonomi di sekitar wilayah yang memiliki stasiun transit LRT. Mulai dari bisnis properti hingga perdagangan diyakini akan bergeliat dengan adanya moda transportasi ini.
"Tadi ada bisnis TOD (transit oriented development) yang kalau LRT berjalan. Akan jadi sumber baru bagi Adhi Karya, seperti realty, property yang ada di sekitar trase LRT. Dan baru pertama di Indonesia ada properti di sekitarnya," ujar dia di Jakarta, Sabtu (12/3/2016).
Dengan adanya LRT, lanjut Joko, maka para pekerja di ibukota tidak perlu lagi mencari tempat tinggal di tengah kota Jakarta. Para pekerja bisa mencari tempat tinggal di kota-kota satelit Jakarta yang harganya lebih terjangkau ketimbang di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga kalau Anda tinggal di sekitar dan ambil apartemen di Bekasi Timur, ke Jakarta cuma 30 menit. Dibanding dengan di Pondok Indah, sudah mahal, kalau punya mobil juga belum tentu 30 menit sampai ke tengah kota. Ini akan jadi suatu keuntungan signifikan bagi kami dan berikan sumbangan ke publik ini," jelas dia.
Selain itu menurut Joko, keberadaan LRT nantinya akan membawa dampak yang lebih luas, seperti pemerataan penyebaran penduduk serta penghematan bahan bakar minyak (BBM) yang dikonsumsi kendaraan pribadi.
"Jadi dengan ada LRT diharapkan penyebaran masyarakat bisa merata , kemacetan diselesaikan, dan penghematan dari segala sisi. BBM saja secara pernah dihitung perkiraan Rp 1,7 triliun penghematan dari macet. Belum lagi sisi yang lainnya. Fokus kita ke sana," tandas dia. (Dny/Nrm)