Liputan6.com, Jakarta Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) menjadi salah satu wadah strategis dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program-program lintas sektor lainnya seperti Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Rumah Sehat, Genre (Generasi Berencana), dan Gerakan Masyarakat Sehat.
Melalui keselarasan berbagai program dan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat di Kampung KB memperoleh fasilitas dan pembinaan yang berkelanjutan di dalam membangun keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat pencanangan Kampung KB dan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Banjar Uma Anyar, Desa Penarungan Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Minggu (13/3/2016).
"Upaya pencanangan kampung KB ini dilakukan karena Bali harus ikut berperan serta dan berpartisipasi dalam upaya pemenuhan bonus demografi yang akan didapatkan pastinya Tahun 2020 hingga 2035," ucap Puan.
Advertisement
Pencanangan juga dihadiri Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, Bupati Badung Bali, I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa dan segenap jajaran SKPD Provinsi Bali itu.
Menko PMK menambahkan apabila Bali mampu memenuhi upaya mendukung program pemerintah dalam menargetkan bonus demografi itu maka Bangsa Indonesia mampu menjadi bangsa yang kuat.
Upaya ini harus dimulai dari merencanakan kelahiran anak, karena ini menjadi acuan terlaksana atau tidaknya program KB itu. "Oleh sebab itu, bukan hanya ibu-ibu saja yang harus KB. Namun, peran bapak juga harus ikut menyukseskan program KB yang dicanangkan pemerintah secara nasional," tambahnya.
“Kampung KB akan diselenggarakan di setiap kabupaten dan kota oleh Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia. Pembentukan Kampung KB dilaksanakan dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat itu sendiri dengan bimbingan, pembinaan, dan fasilitasi dari pemerintah dan pemerintah daerah,” jelas Puan.
Menko PMK menambahkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat mutlak diperlukan untuk menjamin agar Kampung KB dapat berjalan dengan baik. Karena itu, Menko PMK meminta perhatian dan dukungan semua pihak agar jangan sampai Kampung KB berhenti setelah dicanangkan.
“Merupakan hak bagi setiap masyarakat untuk memiliki keluarga dan keluarganya hidup sejahtera. Oleh karena itulah maka pembinaan masyarakat dalam kegiatan Kampung KB diarahkan juga pada upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam berkeluarga harus merencanakan bagaimana hidup keluarga yang sejahtera, merencanakan kemandirian ekonomi keluarga, merencanakan keluarga yang berpendidikan, dan merencanakan keluarga yang sehat,” beber Puan.
Puan menambahkan, keberhasilan program keluarga berencana tersebut akan memberikan manfaat bagi generasi masa depan dan negara dalam mengelola kehidupan yang lebih sejahtera.
Menko PMK juga menjelaskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, secara Nasional, dilaksanakan secara serentak pada tanggal 8 – 15 Maret 2016 di seluruh tanah air, telah dicanangkan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi pada tanggal 8 Maret lalu di Solo. Sedangkan untuk Propinsi Bali, karena terkait adanya hari Libur dalam Rangka Perayaan Hari Raya tahun Saka 1938 pencanangan di Kabupaten Badung dilaksanakan hari ini.
“Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahun 2016 ini, sangat penting bagi kesehatan anak-anak generasi penerus kita, oleh karena itu saya mengajak agar semua pihak dapat melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi kesuksesan PIN Polio ini. Saya serukan kepada bapak dan ibu agar semua anak balita khususnya di Kabupaten Badung dan di Provinsi Bali pada umumnya dibawa ke Pos PIN yang terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio, sejak mulai dicanangkan hari ini sampai nanti tanggal 22 Maret,” imbau Menko PMK.