Liputan6.com, Sarolangun - Meski vaksin polio terbukti bermanfaat bagi kesehatan, bukan hal mudah meyakinkan Orang Rimba untuk ikut serta dalam Program Imunisasi Nasional (PIN). Petugas kesehatan harus bersiasat agar mereka datang memvaksin polio anak-anak mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun Adnan HS mengatakan, PIN adalah program nasional agar Indonesia bebas polio. Polio merupakan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan.
"Untuk mencapai sasaran anak Rimba, kami kerja sama dengan para penyuluh kesehatan serta aparat desa. Mengingat untuk membujuk warga Rimba ikut PIN butuh ketelatenan," ujar Adnan, Senin (14/3/2016).
Kendala lain yang dihadapi adalah kebiasaan Orang Rimba yang tinggal berpindah-pindah. Untuk mengumpulkan mereka, petugas memancingnya dengan memberi sesuatu yang menarik seperti makanan atau jajanan.
Baca Juga
Advertisement
Strategi yang diterapkan ternyata mampu menarik perhatian Orang Rimba. Sedikitnya 112 anak Orang Rimba Jambi yang mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, sudah divaksin polio. Jumlah itu masih kurang dari target Dinas Kesehatan Sarolangun yang mencapai 150 anak.
Kepada Liputan6.com, Bupati Sarolangun Cek Endra menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, PIN dilakukan dengan memberi vaksin polio pada anak antara umur 0 sampai 59 bulan tanpa kecuali.
"Tak terkecuali bagi anak Orang Rimba atau Suku Anak Dalam," ujar Cek Endra saat dihubungi dari Jambi.
Menurut dia, vaksin bagi anak Orang Rimba tersebut diberikan di Kecamatan Air Hitam yang memang menjadi kawasan tempat tinggal Suku Anak Dalam di TNBD. Ia berharap seluruh target bisa tercapai dalam program yang akan berakhir esok hari.
Kecamatan Air Hitam di Kabupaten Sarolangun dikenal sebagai kawasan tempat tinggal Suku Anak Dalam. Lokasi perkampungan Orang Rimba berada di area Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Daerah ini bisa dijangkau menggunakan transportasi darat sekitar 6-7 jam dari Kota Jambi. Untuk menuju ke lokasi, petugas hari melewati areal kebun sawit milik perusahaan swasta.