Yusril Mau Hilangkan Gubernur DKI, Ahok Merasa Lebih Untung

Ahok menjelaskan bila jabatan gubernur jadi menteri, maka presiden yang berhak memilih.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Mar 2016, 11:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan pidato, Jakarta, (5/3). Kegiatan bertujuan menginspirasi semua pihak ikut serta dalam proyek rusunawa. dan RPTRA sebagai sarana dalam membangun komunitas harapan bangsa. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku menjadi lebih untung dengan rencana bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra yang ingin agar pilkada di DKI dihapuskan. Begitu juga dengan rencana Yusril yang ke depannya tidak ada lagi gubernur, tapi menjadi menteri urusan ibu kota.

"Waduh kalau begitu, aku jadi lebih untung dong," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Ahok menjelaskan bila jabatan gubernur jadi menteri, maka presiden yang berhak memilih. Kedekatan hubungan dengan Presiden Jokowi pun membuat mantan Bupati Belitung Timur itu yakin bakal dipilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Ya gue yang jadi menterinya terus dong. Ya kan pasti Jokowi minimal 2 periode, 10 tahun. Yusril likuidasi saja, entar malah gue yang jadi gubernurnya lagi. Enak lho enggak usah kampanye," Ahok menandaskan.

Yusril Ihza Mahendra berencana melikuidasi Jakarta sebagai provinsi. Dia mengatakan, kalau terpilih menjadi gubernur hanya mengatur Jakarta dalam masa transisi. Ke depan, Jakarta dilikuidasi.

Yusril mengatakan, ke depannya, tidak ada lagi gubernur dan DPRD. Yang ada adalah menteri urusan ibu kota, kemudian komisi urusan ibu kota, serta wali kota-wali kota saja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya