Gua Misterius Ini Jadi Lokasi Ritual Pengorbanan Manusia?

Ahli sejarah berpendapat bahwa ruang-ruang bawah tanah itu mungkin adalah kuil perdukunan yang berusia setidaknya 2.000 tahun.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 15 Mar 2016, 07:00 WIB
Ahli sejarah berpendapat bahwa ruang-ruang bawah tanah ini sepertinya merupakan kuil perdukunan yang berusia setidaknya 2000 tahun.(Sumber John Dale via news.com.au)

Liputan6.com, Gilmerton - Sebuah jejaring gua menyeramkan tersembunyi di bawah bekas desa tambang dan diduga merupakan kuil perdukunan, demikian disebutkan oleh seorang ahli sejarah terkemuka.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (14/3/2016), laporan The Sun menyebutkan bahwa selama ratusan tahun, labirin gua pahatan tangan yang tersembunyi di bawah desa Gilmerton ini dikait-kaitkan dengan sihir, penyelundup, dan bahkan Ksatria Templar.

Baru-baru ini, seorang ahli sejarah terkemuka berpendapat bahwa ruang-ruang bawah tanah ini sepertinya merupakan kuil perdukunan yang berusia lebih dari 2.000 tahun.

Julian Spalding, mantan kepala museum dan galeri Glasgow, berpendapat bahwa kuil itu sengaja dikubur oleh para imam kuno guna melindunginya.

Ahli sejarah berpendapat bahwa ruang-ruang bawah tanah ini sepertinya merupakan kuil perdukunan yang berusia setidaknya 2000 tahun. (Sumber John Dale via news.com.au)

Gilmerton Cove ini sudah dibuka menjadi tempat wisata sejak 13 tahun lalu, namun para ahli sejarah masih tetap mempertanyakan asal muasal situs dengan meja-meja dan kursi-kursi batu ini.

Sejumlah teori tentang masa lalunya misalnya penggunaan sebagai asrama tukang sihir, teampat rahasia pembuatan wiski, kedai minum, dan bahkan sebagai markas ‘Helfire Club’ pada Abad ke-18.

Sejumlah catatan resmi menyebutkan bahwa situs ini diciptakan oleh George Paterson pada 1724, tapi Spalding yakin bahwa Paterson mungkin sekedar menggali timbunan yang dipakai untuk menyembunyikan kuil mula-mula. Bahkan ada dugaan berlangsungnya korban manusia di sana.

Kata Spalding, “Mungkin keseluruhan kompleks sengaja dikubur, seperti kebiasaan lazim masa dulu guna mencegah penistaan tempat-tempat suci.”

“Tafsiran ini menjelaskan mengapa dua lorong masih terhalang oleh timbunan yang belum tergali. Tak ada gunanya Paterson menimbunnya lagi setelah bersusah payah menggalinya.”

Ahli sejarah berpendapat bahwa ruang-ruang bawah tanah ini sepertinya merupakan kuil perdukunan yang berusia setidaknya 2000 tahun. (Sumber John Dale via news.com.au)

“Karya ini konsisten secara keseluruhan dan menunjukkan adanya tim pengrajin yang sangat terampil dengan banyak pembantu dan dipandu oleh seorang pemikir. Pengaturan ruang dan lorongnya rumit dan dinding-dinding pemisahnya tipis sekali.”

“Semua bentuk di dalam Cove berbentuk seperti rahim dan melengkung, menandakan budaya Keltik atau yang sebelumnya.”

Spalding mengatakan bahwa lorong-lorong itu mungkin berumur hingga ke Zaman Besi dan penting secara internasional karena masih sangat terawetkan. Ia menginginkan agar situs itu dipertimbangkan mendapatkan status warisan dunia.

Spalding menambahkan, “Penentuan Gilmerton Cove sebagai kuil perdukunan menjadi masuk akal melihat bukti-buktinya. Para dukun diketahui melakukan pertemuan secara rahasia di hutan dan gua, jauh dari pemukiman.”

Lanjutnya, “Gilmerton berada di tebing tinggi ditandai dengan sejumlah megalit yang menghadap ke Cramond, yakni suatu situs pemukiman pertama manusia di Skotlandia dan belakangan menjadi Benteng Romawi.”

“Jika ini memang kuil perdukunan yang ditemukan secara tidak sengaja pada abad 18, maka gua ini menjadi bukti hakiki arkeologi akan keimaman yang canggih dan sangat rahasia.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya