Kejahatan Narkoba Masuk Pesantren, Ketua MPR Prihatin

Pelaku kejahatan narkoba berpura-pura menawarkan obat sehat untuk kyai.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Mar 2016, 17:00 WIB
Pelaku kejahatan narkoba berpura-pura menawarkan obat sehat untuk kyai.

Liputan6.com, Jakarta Kejahatan narkoba semakin hari makin mengkhawatirkan, Ketua Umum PB NU dan anggota watimpres, KH. Hasyim Muzadi Muzadi mengatakan bahwa kejahatan narkoba sudah mulai masuk ke pesantren. Bahkan karena ketidaktahuannya, ada beberapa kyai di pesantren tanpa sengaja mencoba narkoba.

"Modusnya mereka berpura-pura minta pak kyai mencoba obat biar sehat. Ternyata obat yang dimaksud adalah narkoba,
sehingga malam harinya kyai tersebut tidak bisa tidur," kata Hasyim saat berada di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara 3, Senayan, Jakarta, Senin (14/3).

Di daerah miskin, kata Hasyim perkembangan narkoba tumbuh dengan cepat, meski masyarakat di sana tidak memiliki uang untuk membelinya. "Pada tahap awal, para pengedar itu memberikan dengan cuma-cuma. Lambat laun, karena ketergantungan, para pengedar itu meminta mereka untuk bergabung menjadi pengedar," ujar Hasyim.

Menanggapi perkataan tersebut, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengaku turut prihatin. Zulkifli menegaskan pemerintah sudah saatnya berlaku tegas. Salah satunya dengan mengeksekusi para terpidana kasus narkoba.

"Jangan sampai, alih-alih menegakkan hukum, ternyata para terpidana mati malah tak kunjung dieksekusi," tegas Zulkifli.

Padahal, kata Zulkifli kejahatan penyalahgunaan narkoba jauh lebih berbahaya, dibanding terorisme. Dirinya pun berharap pemerintah bisa lebih terhadap para gembong narkoba.

"Tidak boleh ada tempat di Indonesia yang boleh bebas dengan narkoba. Kita harus bertindak dengan tegas, kalau tidak
indonesia bakal kehilangan satu generasi", kata Zulkifli.

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya