Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin berpamitan kepada anggota Komisi XI DPR RI. Rapat Kerja antara Direksi bank pelat merah dan anggota Komisi XI DPR RI yang digelar pada Senin (14/3/2016) ini merupakan pertemuan terakhir Budi sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dengan para wakil rakyat tersebut.
"Saya mohon izin mungkin ini merupakan kesempatan terakhir. Senin depan akan ada Rapat Umum pemegang Saham (RUPS). Saya sudah 10 tahun di Bank Mandiri," katanya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (14/3/2016).
Hari ini, Komisi XI menggelar rapat kerja dengan tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Pemimpin rapat Ketua Komisi XI Ahmadi Noor Supit mengatakan rapat kali ini membicarakan kinerja bank tiga bank pelat merah. Selain itu, rapat ini juga membicarakan pinjaman bank terutama dari China Development Bank (CDB). "Agenda terdiri dua, pertama kinerja keuangan tiga bank. Kedua menyangkut pinjaman CDB," tuturnya.
Dia mengatakan, bank BUMN mesti menjadi ujung tombak negara. Maka dari itu, DPR turut memantau perkembangan bank-bank tersebut. "Bank BUMN harus menjadi ujung tombak Indonesia tercermin kredit di sektor riil namun dalam penyaluran kredit harus berpegang pada prinsip kehati-hatian supaya NPL terjaga waktu ke waktu," tukas dia.
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin juga telah berpamitan kepada para wartawan saat Bank Mandiri menggelar papara kinerja 2015. "Di kesempatan ini saya sekalian pamit, nanti 21 Maret 2016 saya selesaikan tugas, Alhamdulilah menutup dengan kinerja yang bagus," kata Budi.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut Budi juga berpesan kepada masyarakat dan awak media, siapapun nantinya Dirut yang memimpin Bank Mandiri untuk selalu didukung. Menurut dia, tanpa kepercayaan masyarakat selama ini Bank Mandiri tidak bisa tumbuh dengan baik.
"Pesan lainnya, jangan lupa tetap dukung Mandiri siapapun dirutnya nanti, beberapa puluh ribu wartawan di Indonesia ya paling tidak 40-50 persen nabung di Mandiri, lalu istrinya. Atau keluarganya nabung di Mandiri," ucapnya.
Saat ini pemerintah selaku pemegang saham pengendali dari PT Bank Mandiri Tbk tengah sibuk menyaring nama-nama untuk dicalonkan sebagai kandidat direktur utama bank dengan aset terbesar di Indonesia tersebut.
Penyaringan nama calon-calon tersebut untuk menggantikan posisi Budi Gunadi Sadikin yang masa jabatannya akan berakhir pada Maret 2016 nanti.
Dari informasi yang diterima Liputan6.com, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan 8 nama sebagai kandidat pengganti Budi yang berasal dari dalam Bank Mandiri maupun dari luar.
Kandidat dari luar antara lain Direktur Utama PT Bank Bank Tabungan Negara Tbk Maryono dan Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Asmawi Syam. Sementara dari internal, ada tiga nama yang beredar, yakni Pahala N Mansyuri dan Kartiko Wirjoatmodjo.
Ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran nama-nama tersebut kepada salah satu komisaris Bank Mandiri, Askolani, ia mengaku belum mengetahuinya. Posisi orang nomor satu di bank terbesar di Indonesia itu akan ditentukan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang rencananya bakal digelar Maret 2016.
"Saya belum tahu mengenai hal itu (nama yang beredar). Itu (namanya) akan diputuskan pada RUPS Maret nanti," katanya saat dihubungi Liputan6.com.
Dijelaskan Askolani yang saat ini juga menjabat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, belum ada proses seleksi calon Dirut Bank Mandiri, baik dari pihak internal maupun eksternal. "Belum ada seleksi, ini masih dalam proses awal. Nanti tunggu pada saatnya nanti," ucap Askolani.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Adapun keputusan akhir ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih siapa sosok yang layak menjadi Dirut Bank Mandiri menggantikan posisi Budi Gunadi Sadikin. (Amd/Gdn)